Jakarta - Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma`ruf Amin mengaku ada beberapa pihak yang menentang pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) di Papua. Namun, ia menyebut bahwa pihak penentang tidak mencapai mayoritas.
"Jika satu dua pihak menolak saya kira itu tidak mayoritas, tidak cerminkan mayoritas. Bahwa ada yang menolak iya," kata Ma`ruf di sela-sela kunjungan kerjanya ke NTB dalam video yang diterbitkan Setwapres, Kamis 30 Juni 2022.
Ma`ruf mengatakan pemerintah akan terus berusaha untuk melakukan sosialisasi kepada pihak yang menentang pembentukan DOB.
"Karena memang mereka ingin terlayani dengan baik," ucapnya.
Ma`ruf menjelaskan bahwa masyarakat Papua juga mendukung rencana pembentukan DOB ini. Pembentukan ini disebutnya akan memperbaiki pelayanan publik di Papua.
"Kalau pelayanannya terlampau jauh, seperti satu provinsi itu kurang terlayani dengan baik," kata dia.
Ma`ruf menyebut sudah banyak pihak yang menyetujui rencana pemekaran Papua ini, salah satunya Gubernur Papua, Lukas Enembe.
"Nah karena itu, DPR melakukan berbagai penjajakan, dan melakukan RDPU di beberapa daerah di Papua, dan gubernur sendiri sudah menandatangani persetujuan," katanya.
Sebagai informasi, sebelumnya dalam Rapat Paripurna DPR RI, DPR menyetujui 3 Rancangan Undang-Undang (RUU) terkait provinsi baru Papua atau DOB (Daerah Otonomi Baru) Papua yang terdiri dari Provinsi Papua Selatan, Provinsi Papua Tengah, dan Provinsi Pegunungan. []