Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah mengatur sejumlah strategi untuk mencegah potensi kemacetan ketika puncak arus balik mudik Lebaran 2022. Salah satu strateginya adalah pembebasan tarif tol apabila terjadi kemacetan di gerbang tol melebihi 1 Km saat mudik.
“Kalau di tol sudah ada kesepakatan. Kalau macet di gerbang lebih dari 1 km, bebas (tarif),” ujar Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dikutip dari Kumparan, Kamis, 21 April 2022.
Menurutnya, kebijakan tersebut adalah upaya pemerintah dala mengelola operator jalan tol agar bekerja baik, sehingga mereka dapat bekerja optimal saat arus mudik berlangsung.
“Ini adalah salah satu cara kita menuntut para pengelola tol bekerja baik. Kalau (kerjanya) baik, enggak bakal macet,” katanya.
Menhub Budi pun menegaskan soal kewenangan dalam operasional mudik berada pada Korlantas Polri. Ia memperkirakan arus mudik akan naik hingga 40 persen dibandingkan tahun 2019 saat sebelum pandemi Covid-19.
“Pak Presiden (Jokowi) khawatir sekali. Kita lakukan simulasi dengan berbagai empat rekayasa, yaitu ganjil genap, contra flow, one way dan juga tidak memperbolehkan truk masuk tol,” ucapnya.
Dengan adanya kenaikan jumlah pemudik ini, Menhub memprediksi bisa terjadi kemacetan saat puncak mudik yang akan terjadi pada tanggal 29-30 April 2022. Ia pun mengimbau masyarakat, agar mudik lebih awal sebelum melewati puncak arus mudik.
“Tingkat kegagalan rekayasa ini tinggi. Arus mudik darat paling complicated,” ujarnya. []