Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meminta jajaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk menerapkan nilai-nilai ibadah kurban Iduladha dalam menjalankan tugas menjaga uang negara.
"Saya berharap seluruh jajaran Kemenkeu dalam melaksanakan kurban ini senantiasa mampu memegang nilai-nilai moral dan tidak melupakannya,” kata Menkeu Sri Mulyani dalam Qurban Kemenkeu di Jakarta, Selasa, 12 Juli 2022.
Dia berpendapat, nilai-nilai moral yang dapat diambil dari ibadah kurban adalah upaya pengorbanan terhadap kepentingan diri pribadi demi meraih tujuan yang telah ditetapkan.
Hal itu tergambar dari kisah Nabi Ibrahim AS yang bermimpi bahwa Allah Subhanahu Wa Ta`ala memerintahkan untuk menyembelih putranya yakni Nabi Ismail AS padahal ia merupakan anak yang sangat dinantikan.
Meski demikian baik Nabi Ibrahim AS maupun Nabi Ismail AS tidak ragu untuk tunduk kepada ketentuan Allah Subhanahu Wa Ta`ala hingga akhirnya tiba-tiba Nabi Ismail AS digantikan Allah dengan seekor domba sembelihan.
"Nilai-nilai moral dari sisi ibadah kurban yaitu sebuah proses yang tidak mudah pada saat kita dihadapkan pada pilihan yaitu pengorbanan diri kita pribadi untuk tujuan ibadah," ujarnya.
Menurutnya, langkah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS mencerminkan sikap integritas yang harus dicontoh oleh seluruh jajaran Kemenkeu.
Dia mengatakan integritas tidak boleh diperjualbelikan karena merupakan kesetiaan dalam menjaga sebuah tujuan dari segala potensi godaan baik yang muncul dari dalam diri sendiri maupun dari luar.
Integritas harus dijaga oleh Kemenkeu sebagai bendahara negara di tengah banyaknya godaan sehingga memperkuat keteguhan merupakan aspek penting dalam menjaga APBN.
Kemenkeu dalam mengelola keuangan negara yang juga merupakan bagian dari ibadah harus sesuai dengan undang-undang sehingga bermanfaat bagi masyarakat Indonesia secara luas dan rata.
Terlebih lagi Kemenkeu memiliki tanggung jawab untuk menyehatkan kembali APBN setelah bekerja keras dalam menghadapi pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir.
Saat ini pun godaan berupa gejolak geopolitik juga masih terjadi hingga berdampak pada kenaikan harga pangan dan energi.
"Kita dihadapkan dengan cobaan untuk menyehatkan kembali APBN. Cobaan silih berganti, godaan juga sangat selalu ada," tuturnya.
Oleh sebab itu, dia menegaskan Kemenkeu di tengah berbagai godaan baik material, kewenangan, hingga kecenderungan melakukan sesuatu yang merugikan pihak lain, harus tetap memegang teguh integritas.
"Kita tidak gentar karena kita memiliki keyakinan bahwa Allah Subhanahu Wa Ta`ala selalu akan hadir dan menunjukkan kasih sayangnya," ucap Menkeu Sri Mulyani.[] (ANTARA)