News Rabu, 16 Maret 2022 | 22:03

Menteri PPPA Sebut Ketidaksetaraan Gender Masih Masalah Serius di Dunia

Lihat Foto Menteri PPPA Sebut Ketidaksetaraan Gender Masih Masalah Serius di Dunia Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga. (Foto: Istimewa)

Jakarta - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengatakan ketimpangan atau ketidaksetaraan gender masih menjadi masalah serius di dunia saat ini.

Hal itu diungkapkan Bintang dalam acara daring CSW 66 Side Event dengan tema "Financial Inclusion and Women MSMEs: Experiences from the Republic of Indonesia and Global Partners" yang dilangsungkan pada Rabu, 16 Maret 2022.

"Walaupun telah tercapai berbagai kemajuan secara umum, ketimpangan atau ketidaksetaraan gender masih menjadi salah satu masalah yang serius dalam kondisi dunia saat ini," kata Menteri PPPA mengutip ANTARA

Kondisi tersebut diperburuk dengan adanya pandemi Covid-19 yang membuat banyak perempuan kehilangan pendapatan, melakukan pekerjaan tak berbayar serta menanggung beban ganda.

Padahal menurutnya partisipasi perempuan sangat penting untuk membangun dunia yang lebih sejahtera.

"Berbagai penelitian menunjukkan bahwa partisipasi penuh perempuan sangat penting untuk membangun suatu masyarakat dan dunia yang lebih sejahtera dan berketahanan," ujarnya.

Bintang menjelaskan lebih dari setengah pelaku UMKM di Indonesia adalah perempuan sehingga sangat penting untuk memberdayakan ekonomi perempuan untuk mencapai pemulihan ekonomi.

"Oleh karena itulah mendorong pemberdayaan ekonomi perempuan dan potensi perempuan harus menjadi bagian dari strategi nasional dan global untuk mencapai pemulihan ekonomi dari pandemi sekaligus mencapai stabilitas ekonomi jangka panjang," tuturnya.

Dia menambahkan perempuan perlu didukung dalam menghadapi berbagai tantangan yaitu dengan melakukan edukasi agar mereka memiliki literasi finansial yang baik.

"Kebutuhan untuk mendongkrak literasi keuangan dan finansial maupun digital sangat diperlukan khususnya karena survei terakhir pada tahun 2019 menunjukkan perempuan masih sangat tertinggal," ucap Bintang.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya