Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menegaskan kemasan produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) buatan masyarakat Papua tak kalah dengan kemasan produk yang tersebar di Pulau Jawa.
"Ini bisa jadi showcasing produk UMKM terlebih dengan semakin banyaknya pendampingan, kurasi produk, branding kemasan yang membuat produk UMKM di Papua semakin diminati," kata Teten saat acara peresmian Galeri UMKM di Jayapura, Papua, seperti mengutip keterangannya, Kamis, 1 September 2022.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa Papua memiliki banyak komoditas unggulan mulai dari kopi, sagu, hasil laut, hingga buah merah.
Begitu pula dengan komoditas buah sukun yang kini sedang diteliti oleh sebuah perusahaan agar diolah menjadi tepung gluten free maupun produk makanan bayi.
Selain itu, lanjutnya, pemerintah provinsi setempat disebut sudah mulai menanam kopi di Pegunungan Bintang, Papua, meski masih terbatas dari segi kapasitas.
"Luar biasa kualitas kopi asal Papua ini karena ditanam di ketinggian dua ribu kaki di atas permukaan laut. Ini sangat jarang, bisa dibilang sekelas kopi Arabika tingkat dunia," ujarnya.
Menurutnya, jika Papua tetap fokus terhadap pengembangan produk komoditas unggulan yang dimiliki, maka bisa menjadi kekuatan ekonomi masyarakat lokal.
Lantas dia mencontohkan Selandia Baru yang rakyatnya makmur, padahal negara tersebut hanya memiliki tiga komoditas, yaitu daging, susu, dan buah kiwi.
"Papua tidak kalah, hasil laut, hasil hutan, buah merah, kopi, dan cokelat. Dari berbagai komoditas yang ada, perlu ditetapkan komoditas unggulan sehingga penanganan dan dukungan daerah maupun riset penelitian bisa dioptimalkan untuk menghasilkan produk berkualitas," ucap Teten.[] (ANTARA)