News Kamis, 06 November 2025 | 18:11

Menteri UMKM Bongkar Lonjakan Drastis Impor Baju Bekas, Tuding Oknum Bea Cukai

Lihat Foto Menteri UMKM Bongkar Lonjakan Drastis Impor Baju Bekas, Tuding Oknum Bea Cukai Ilustrasi pakaian bekas impor. (Foto: Ist)

Jakarta – Menteri Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengungkapkan adanya lonjakan tajam volume impor barang bekas, terutama pakaian, ke Indonesia.

Data yang disampaikannya menunjukkan peningkatan yang signifikan dari hanya 7 ton pada tahun 2021, menjadi 3.600 ton pada tahun 2024.

Yang lebih mencengangkan, data hingga Agustus 2025 saja, impor barang bekas telah mencapai 1.800 ton.

"Barang impor itu barang-barang bekas dulu nih ya, masuk meringsek pasar domestik kita," ujar Maman dalam Pembukaan Expo Keuangan dan Seminar Syariah (EKSiS) di Lippo Mall Nusantara, Jakarta, Kamis, 6 November 2025. 

Maman menuding adanya oknum pegawai Bea dan Cukai yang diduga meloloskan barang-barang ilegal tersebut.

Menanggapi hal ini, pemerintah mengambil langkah untuk mengamankan pasar domestik dari serbuan barang impor ilegal.

Langkah pertama yang diambil adalah menutup jalur masuk bagi pakaian bekas impor secara ilegal.

Namun, Maman menekankan bahwa langkah ini diikuti dengan solusi untuk menjaga kelangsungan usaha para pedagang.

"Nah, sekarang kita kumpulkan tuh asosiasi-asosiasi, produsen-produsen lokal kita, kita panggil mereka semua, distro-distro yang di Bandung, produsen-produsen baju, segala macam sudah kita kumpulkan, nanti kita dorong mereka untuk substitusi, menggantikan produk-produk barang bekas itu," beber Maman.

Kebijakan ini disebutnya sebagai win-win solution. "Jadi kita tidak hanya menutup di hulunya saja, tapi kita cari solusi, supaya mereka tetap bisa berdagang," tambahnya.

Maman meyakini bahwa industri fashion dalam negeri memiliki potensi besar untuk dikembangkan.

Dengan perputaran uang yang besar, pembenahan ini diharapkan dapat menghidupkan kembali UMKM dan produsen lokal.

"Jadi kalau kita mulai dari situ, Insyaallah UMKM-UMKM, produsen-produsen lokal, produk-produk lokal, itu bisa hidup dan tumbuh. Jadi produsen merek-merek baju, yang dulunya sempat ngetop, terus rontok, mereka bisa eksis lagi. Karena marketnya di domestik terselamatkan," tutup Maman.[] 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya