News Sabtu, 12 Maret 2022 | 10:03

Minyak Goreng Langka, Mendag Salahkan Warga Panic Buying

Lihat Foto Minyak Goreng Langka, Mendag Salahkan Warga Panic Buying Warga Mamuju Sulbar yang berdesak-desakan demi mendapat minyak goreng. (Foto: Opsi/Eka Musriang)

Jakarta - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi berpendapat, tindakan pembelian minyak goreng dalam jumlah besar atau panic buying merupakan sikap egois yang tidak memikirkan masyarakat lain yang juga membutuhkan produk tersebut.

Mendag Lutfi menilai panic buying akan memberikan dampak negatif dalam upaya pemerintah menjaga ketersediaan minyak goreng di pasaran.

"Bagaimana pun juga, kapasitas produksi minyak goreng kan terbatas dan tidak sebanding dengan pembelian masyarakat, apalagi kalau panic buying yang akan mengambil banyak stok di pasar," kata Mendag lewat keterangannya di Jakarta, dikutip Opsi, Sabtu, 12 Maret 2022.

Baca jugaMendag: Stok dan Harga Minyak Goreng Akan Normal Saat Bulan Ramadhan

Dia mengimbau masyarakat tidak perlu panic buying dalam menghadapi isu kelangkaan minyak goreng tersebut.

"Saya imbau masyarakat tidak perlu panic buying. Beli secukupnya. Kalau kebutuhan biasanya order dua pouch empat liter untuk satu rumah, ya tidak usah beli sampai dua bahkan tiga karton," ujar dia. 

Baca jugaBerang Tak Becus Atasi Persoalan Minyak Goreng, Jokowi Mania Sentil Mendag Muhammad Lutfi

Mendag mengaku berkomitmen terus memantau ketersediaan minyak goreng dengan menyesuaikan harga eceran tertinggi (HET).

Lutfi menegaskan akan menindak tegas pelaku penimbun minyak goreng yang mengakibatkan harga bergejolak di tengah surplusnya pasokan di daerah.

Maka itu dia tekankan kepada masyarakat tidak perlu khawatir menyoal stok minyak goreng. Pemerintah, lanjut Lutfi, akan terus menjaga ketersediaan pasokan minyak goreng untuk masyarakat.

"Pemerintah saat ini terus mendorong pemerataan distribusi minyak goreng di seluruh Indonesia mengingat pasokan minyak goreng sebenarnya sudah cukup melimpah," ucap Lutfi. []

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya