Daerah Kamis, 06 Juli 2023 | 21:07

Parna Dorong Teknologi IPAT-BO untuk Peningkatan Produksi Padi Sawah di Samosir 

Lihat Foto Parna Dorong Teknologi IPAT-BO untuk Peningkatan Produksi Padi Sawah di Samosir  FGD Yayasan Porlak Parna dan Dinas Ketapang Pertanian Samosir pada Rabu, 5 Juli 2023. (Foto: Ist)
Editor: Tigor Munte

Samosir - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Samosir kerja sama dengan Yayasan Porlak Parna akan melakukan pengembangan peningkatan produksi padi sawah dengan mengandalkan teknologi IPAT-BO. 

Hal itu terungkap dalam forum group discussion (FGD) di aula Dinas Ketapang Pertanian Kabupaten Samosir, Komplek Perkantoran Parbaba, Rabu, 5 Juli 2023.

Teknologi pertanian Intensifikasi Padi Aerob Terkendali Berbasis Organik (IPAT-BO) dikembangkan oleh Prof Dr Tualar Simarmata selama lebih dari 10 tahun.

Dirancang sebagai teknologi hemat air, hemat pupuk anorganik, serta hemat benih. 

Teknologi ini menitikberatkan pada manajemen kekuatan biologis tanah, tata air, manajemen tanaman dan pemupukan berbasis organik secara terpadu.

Pada pemaparannya Prof Tualar menjelaskan, dengan dasar organik, teknologi IPAT-BO menggunakan berbagai produk pupuk hayati sebagai sumber nutrisi mikroba tanah yang mampu meningkatkan kualitas lahan dalam waktu singkat. 

BACA JUGA: Toba Pulp Lestari Gunduli Tanah Ulayat Pomparan Marga Sinaga di Samosir

Proses ini tentu berbeda jika menggunakan pupuk anorganik yang memicu percepatan degradasi tanah. 

Dia menjelaskan, dalam mengejar capaian produk beras unggulan, segala aspek terkait proses juga harus unggul. 

Setidaknya, selain teknologi yang unggul, kualitas bibit, pendampingan, kemitraan, tingkat kesejahteraan petani, serta proses pengolahan yang juga harus unggul. 

Tumiur Gultom menyampaikan, penerapan teknologi IPAT-BO di Samosir merupakan salah satu bentuk kepedulian Yayasan Porlak Parna untuk membangun Kabupaten Samosir bersama dengan para petani. 

Teknologi ini akan ditindaklanjuti dengan pembuatan demplot padi sawah IPAT BO di Kecamatan Sianjur Mulamula, Sitiotio, Palipi, dan Harian, direncanakan dengan luasan 1 Ha per kecamatan.

Hadir pada FGD tersebut, Ketua Punguan Parna Indonesia Letjen TNI (Purn) Cornel Simbolon, Guru Besar Fakultas Pertanian Unpad Prof Dr Tualar Simarmata, Tokoh Parna Kol. TNI (Purn) Jalongser Simbolon, TBPP Marhuale Simbolon, Kepala Bappeda Rajoki Simarmata, Kadis Ketapang Pertanian Tumiur Gultom, dan PPL Pertanian se-Kabupaten Samosir. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya