Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher menilai pemerintah kecolongan lagi soal kasus Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) pada anak.
Netty mengatakan ditemukannya kasus baru ini menandakan pemerintah kecolongan. Bahwa selama ini penanganan serta pengusutan kasus tersebut belum sampai ke akar-akarnya.
"Jika memang penyebab kasus baru ini adalah cemaran obat lagi, maka kita tidak bisa membayangkan berapa banyak obat tercemar yang beredar," kata Netty seperti mengutip keterangannya, Jumat, 10 Februari 2023.
Politisi PKS asal Jawa Barat ini mengaku sejak awal sudah meminta pemerintah untuk membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) untuk mengusut secara tuntas kasus gangguan ginjal akut tersebut.
Netty menuturkan harus ada evaluasi menyeluruh dan tuntas, baik dari sisi pengawasan obat maupun fungsi lembaga-lembaga terkait.
"Evaluasi menyeluruh ini mendesak dilakukan agar tidak ada lagi kasus serupa yang menelan korban. Bisa jadi ada kesalahan sistemik yang harus segera dibenahi terkait peredaran obat tersebut," ujarnya.
Ketua DPP PKS ini juga meminta agar lembaga pemerintah yang berwenang tidak lepas tangan dan berani untuk bertanggung jawab untuk menyelesaikan persoalan ini.
"Lembaga pemerintah yang berwenang tidak boleh lepas tanggung jawab. Bukankah lembaga terkait sudah dibekali tupoksi dan anggaran untuk mencegah hal semacam itu terjadi?" tuturnya.
Selain itu, dia juga meminta dengan tegas agar Polri segera menuntaskan penyelidikan secara transparan dan akurat.
"Tuntaskan penyelidikan, jangan setengah-setengah, dan bongkar sampai ke akar-akarnya. Jika ditemukan pelanggaran, maka harus diproses dan ditindak sesuai hukum," ucap Netty.[]