Jakarta - Organisasi Pemuda Lintas Agama dalam waktu dekat akan meluncurkan program Pemuda Negarawan Menuju Indonesia Emas 2045.
Program ini sebagai wujud komitmen menghasilkan pemimpin-pemimpin muda yang berkomitmen kepada Pancasila serta nilai-nilai persatuan dan kemanusiaan.
Pernyataan ini disampaikan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto atau Cak Nanto, dalam keterangan resmi yang diterima Selasa, 26 Juli 2022.
Cak Nanto menyampaikan kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi inspirasi untuk semua anak muda Indonesia.
Jokowi berani dalam mengambil keputusan dan memiliki nilai-nilai negarawan sehingga mampu merangkul berbagai pihak termasuk lawan politiknya.
"Seperti yang kami sampaikan dalam Diskusi Publik hari Kamis lalu, program ini akan menguatkan resonansi persatuan di antara Pemuda Lintas Agama. Ke depannya akan ada beberapa program yang dibuat antara lain live in keagamaan, festival film pendek bertemakan toleransi, dan kegiatan-kegiatan lainnya," kata Cak Nanto.
Sebelumnya, organisasi pemuda lintas agama mengadakan Diskusi Publik dengan topik `Pemuda Bertanya: Apa Legacy Jokowi?`, di Jakarta, Kamis, 21 Juli 2022.
Diskusi publik ini dihadiri oleh para Ketua Umum dan perwakilan organisasi masing-masing.
Mereka antara lain, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto, Bendahara Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin, Ketua Umum Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma, Sekjen Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (Peradah) Samporno Sejati, dan Wakil Ketua Generasi Muda Mathlaúl Anwar (Gema MA) Uci Sulandari.
Hadir juga Ketua Umum Generasi Muda Khonghucu (Gemaku) Kris Tan, Ketua Umum PP Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Masri Ikoni, Wakil Ketua Umum PP Generasi Muda Buddhis (Gemabudhi) Supriyanoto, dan Sekretaris Umum DPP Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Sahat Martin Philip Sinurat.
Dalam diskusi tersebut, Wakil Ketua Umum Gemabudhi, Supriyanoto mengatakan Jokowi menjadi inspirasi bagi generasi muda.
Keberanian Jokowi melibatkan generasi muda di berbagai bidang menunjukkan bahwa setiap orang punya kesempatan untuk memberikan perubahan terhadap bangsa.
Selain itu, kata dia, strategi menghadapi pandemi Covid-19 di masa pemerintahan Jokowi berhasil, dan saat ini mulai bergerak ke arah perbaikan ekonomi secara nasional.
"Jokowi juga memberikan legacy bagi bangsa ini sebagai seorang warga negara yang tidak memiliki darah ningrat dan berasal dari masyarakat sipil, namun dapat terpilih sebagai Presiden dalam pemilihan langsung. Ke depan kita harus menyiapkan para pemimpin yang memiliki nilai-nilai kenegarawanan," ujar Supriyanoto.
Senada, Ketua Umum Pemuda Katolik, Stefanus Asat Gusma menyebut Jokowi telah meninggalkan legacy yang layak diakui semua warga Indonesia.
Dibandingkan dengan pemerintahan sebelumnya, Jokowi adalah Bapak Indonesia Sentris. Presiden Jokowi ingin memberikan warisan Indonesia sentris pada akhir pemerintahannya.
"Ia ingin memberikan pemerataan pembangunan dan pemerataan SDM bagi seluruh rakyat Indonesia. Segala sektor harus merata agar terwujud keadilan bagi anak bangsa," ujarnya.
Gusma memberi contoh perhatian Jokowi kepada wilayah Indonesia Timur sangat besar. Daerah pinggiran menjadi prioritas.
Banyak daerah terluar yang tertinggal dan itu perlu dibangun agar ada pemerataan. Saat ini, pembangunan infrastruktur tidak lagi berorientasi Jawa-sentris tetapi Indonesia sentris.
"Jadi legacy Jokowi adalah tidak boleh ada satu daerah di Indonesia yang tertinggal. Semua harus merasakan pembangunan infrastruktur dan pembangunan SDM. Maka semangat dan visi Jokowi ini harus dilanjutkan oleh generasi muda, sehingga kita dapat menjadi lima negara terbesar dunia di tahun 2045. Karena itu program Pemuda Negarawan Menuju Indonesia Emas 2045 kami canangkan," ucapnya.[]