Bangkok - Bulu tangkis putri Indonesia mendapat sorotan luas pasca aksi Bilqis Prasista menumbangkan pemain nomor 1 dunia asal Jepang, Akane Yamaguchi.

Bilqis meruntuhkan pesimisme publik bulu tangkis terhadap kiprah pemain putri Indonesia di level dunia.

Meski terbilang muda usia, kalah pamor, dan kalah pengalaman, Bilqis menunjukkan bahwa itu bukan penentu sebuah kemenangan.

Pada akhirnya tim Uber kalah 1-4 dari Jepang yang memang dihuni pemain 10 besar dunia untuk tunggal dan ganda putri.

Namun keberhasilan Bilqis menundukkan Akane dalam dua gim, seakan meredupkan kekalahan itu.  

Satu nama lagi pernah nyaris menundukkan Akane, yakni Komang Ayu Cahya Dewi.

Dalam Kejuaraan Asia 2022 di Manila, 26 April-1 Mei, Komang nyaris saja mengalahkan juara dunia itu.

Komang yang datang dari babak kualifikasi mampu memaksa Akane bermain tiga gim.

Gim pertama Komang menang 23-21. Gim dua Komang kalah 9-21, dan gim tiga juga kalah tipis 19-21. 

Baca juga:

Komang Ayu Nyaris Pulangkan Akane Yamaguchi Lebih Awal ke Jepang

Pada gim tiga, sesungguhnya Komang sudah memimpin perolehan angka, namun mampu ditikung Akane.

Komang di ajang Uber Cup 2022 mendapat kepercayaan sebagai tunggal pertama. Babak penyisihan Grup A, dua kali diturunkan dan dua kali menang.

Menang melawan pemain tunggal putri Prancis pemilik ranking 43 dunia, Qi Xuefei dengan skor 22-20, 19-21, dan 21-18. 

Kemudian menang atas tunggal putri Jerman pemilik ranking 25 dunia, Yvonne Li. Komang menang dua gim,  21-15 dan 21-13.

Komang juga akan menjadi tunggal pertama tim Uber Indonesia dalam babak perempat final melawan China.

Komang menghadapi pemain ranking 3 dunia, Chen Yu Fei. Dari sisi ranking sangat jauh terpaut, Komang hanya ranking 203.

Chen Yu Fei sarat prestasi, salah satunya peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 dan teranyar finalis Korea Masters 2022. []