News Rabu, 01 Februari 2023 | 17:02

Pertemuan Rabu Pon di Golkar, Paloh dan Airlangga Sepakat soal Stabilitas Politik

Lihat Foto Pertemuan Rabu Pon di Golkar, Paloh dan Airlangga Sepakat soal Stabilitas Politik Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketum NasDem Surya Paloh. (Foto: Twitter)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Elite Partai NasDem dipimpin Ketum Surya Paloh bertandang ke kantor Partai Golkar di Slipi, Jakarta Barat, pada Rabu, 1 Februari 2023.

Surya Paloh datang ditemani sekjennya, Johnny G Plate sekitar pukul 11:11 WIB. Sedangkan Partai Golkar menyambutnya diwakili Ketum Airlangga Hartarto dan sekjen Lodewijk Paulus.

Pertemuan itu sendiri menurut Airlangga dalam keterangan pers bersama Surya Paloh merupakan silaturahmi antar parpol pendukung Presiden Jokowi.

"Pertemuan hari ini saya ingatkan adalah pertemuan Rabu Pon. Kemarin saya sampaikan, hari Rabu perlu diperhatikan, ya hari ini. Hari ini silaturahmi dua partai dan partainya sama-sama pendukung Bapak Presiden Joko Widodo untuk dua periode," katanya.

Jadi jelas, kata Airlangga, abangnya, seniornya yang juga alumni Partai Golkar, Surya Paloh. Dia menyebut Paloh 43 tahun di Partai Golkar. 

Baca juga: Jadi Waketum Golkar, Ridwan Kamil Siap Narasikan Capres Usungan Partainya

"Dan kalau dihitung, rata-rata seluruh pengurus DPP ditambahkan Ketua Dewan Pakar, dirata-rata semuanya lebih kecil dari 43 tahun. Sehingga komunikasi dan silaturahmi antara Partai Golkar, saya dan Pak Surya Paloh komunikasi selalu terjadi dan ini menjadi komitmen, bahwa dalam politik adalah memilih jalan, tetapi komunikasi tetap berjalan lancar," terang Airlangga.

Dan tadi ada banyak hal yang dibicarakan, ada hal yang bisa dishare ke publik dan ada hal yang disimpan. "Tentu yang disampaikan adalah yang bisa dishare ke publik," katanya.

Dalam pertemuan, Surya Paloh mengajak Partai Golkar bersyukur karena dalam tiga tahun terakhir menghadapi ketidakpastian terkait Covid-19, dan menghadapi tekanan perekonomian, tetapi dengan modal pokok stabilitas politik dari parpol pendukung Presiden Jokowi termasuk Partai Golkar dan Partai Nasdem.

"Kita bisa melampaui badai. Sekarang kita memasuki badai berikut, yakni ketidakpastian. Kita tau tapi ada ketidakpastian. Kita masuk dalam tahun politik tapi kita bersepakat bahwa parpol pendukung Bapak Presiden harus tetap solid," tegasnya.

Karena ini kata dia, merupakan momentum yang tidak boleh dilepaskan dimana pemerintah tengah mendapatkan kepercayaan dunia pasca G20.

Stabilitas politik itu kata Airlangga, menjadi penting karena masih ada tugas-tugas pemerintah yang juga memerlukan kerja sama dengan parlemen atau parpol termasuk di dalamnya terkait Perppu 1/2022, terkait dengan pemekaran Papua, Cipta Kerja dan berbagai perundang-undangan yang memuluskan pertumbuhan perekonomian, kesejahteraan sosial, dan perlindungan sosial ke depan.

"Kesepakatannya tadi, kita bersyukur kepada Tuhan, dimana dua partai politik bisa melalui dengan baik, dan untuk itu komunikasi wajib hukumnya. Sehingga kita saling tau dan saling ada pengertian," ungkapnya.

Kedua terkait pemilu sudah disepakati, bahwa pemilu sesuai dengan UU yang telah diterapkan. 

Maka itu seperti dalam pertemuan sebelumnya, kata dia, Partai Golkar dan Partai NasDem terus mendorong agar pemilu itu dilakukan secara terbuka.

Ketiga, kunjungan ini adalah balasan karena beberapa waktu lalu meninjau kantor Partai NasDem yang luar biasa.

"Hari ini Pak Surya Paloh menemukan kantor Partai Golkar yang fungsional dan kami sambut karena Partai Golkar partai yang terbuka dan tentu tangan kami terbuka juga dengan Partai NasDem dan Pak Surya Paloh," katanya. "Alhamdulillah, mudah-mudahan Rabu Pon ini membawa berkah untuk kehidupan kebangsaan ke depannya," tukasnya.

Surya Paloh dalam kesempatan itu menegaskan sikap partainya yang tetap mendukung dan bagian dari Pemerintahan Presiden Jokowi.

"Partai NasDem sampai saat ini masih bahagian dari Presiden Jokowi. NasDem amat berkepentingan dari seluruh apa yang dilakukan dan menurut apa yang kami rasakan bukan hanya keberhasilan bagi dua partai ini tapi keberhasilan bagi rakyat Indonesia. Pemerintahan ini yang wajib bagi kami untuk menuntaskan pemerintahan secara baik dan sukses sampai akhir masa jabatan," tandasnya. 

Sebagaimana diketahui, dua parpol ini sudah membentuk poros koalisi masing-masing. Partai Golkar dalam Koalisi Indonesia Bersatu bersama PAN dan PPP.

Sedangkan Partai NasDem sudah lebih awal, yakni Oktober 2022 deklarasi capres Anies Baswedan, yang kemudian didukung PKS dan Partai Demokrat. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya