Pilihan Senin, 30 Mei 2022 | 18:05

Pesan Putra Dairi tentang Liberty Manik Sang Komponis Besar Batak

Lihat Foto Pesan Putra Dairi tentang Liberty Manik Sang Komponis Besar Batak Liberty Manik. (Foto: Ist)
Editor: Tigor Munte

Medan - Anda dipastikan pernah menyanyikan lagu `Satu Nusa Satu Bangsa` saat masih di sekolah atau di acara-acara resmi lainnya. 

Anda tahu siapa pencipta lagu yang menyuarakan spirit persatuan bagi seluruh orang Indonesia itu? 

Seorang putra dari pelosok negeri bernama Sidikalang. Kini menjadi ibu kota Kabupaten Dairi, Sumatra Utara. Masih di kawasan Danau Toba.

Ya, dia adalah Liberty Manik. Sosok yang tak hanya pandai bermain musik dan mencipta lagu, seperti pengakuan kerabatnya R Situngkir. 

Tapi juga seorang ahli bahasa yang jasanya pernah dipakai Pemerintah Jerman untuk  mengalihbahasakan naskah kuno Batak ke bahasa Jerman.

Tak heran, seorang putra Dairi bernama Jansen Sitindaon, melakukan napak tilas menelusuri jejak sejarah rumah dan desa Liberty Manik.

Jansen sendiri adalah seorang Politisi Partai Demokrat, persisnya Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat, yang diketuai Agus Harimurti Yudhoyono.

Jansen memang lahir dan sekolah di Sidikalang, sebelum kemudian merantau untuk mengenyam pendidikan di Jakarta.

Saat kembali ke kampung halamannya, dia menyempatkan diri menjemput kenangan dan sejarah sang komponis besar Liberty Manik.

Jansen Sitindaon. (Foto: Tangkapan Layar YouTube)

"Masih dalam edisi saya pulang kampung. Saya menelusuri rumah dan desa tempat kelahiran komposer besar Indonesia almarhum Liberty Manik," tulis Jansen di akun Twitter, terlihat Senin, 30 Mei 2022. 

"Pencipta lagu Satu Nusa Satu Bangsa. Anak Dairi, lulusan Universitas Berlin, Jerman. Liberty seorang doktor cum filolog, yakni ahli bahasa yang memiliki kemampuan luar biasa dalam aksara Batak dan Pakpak kuno," tulis dia. 

“Anak Dairi yang membanggakan. Telah mengharumkan nama Sidikalang. Yang kontribusinya ke republik ini nyata melalui berbagai karya ciptanya," kata Jansen.

Disebutnya, dalam khasanah lagu perjuangan, rasanya lagu Satu Nusa Satu Bangsa ciptaan Liberty Manik telah menjadi salah satu yang terbesar dan paling sering dinyanyikan di banyak acara kenegaraan dan acara biasa.

"Jadi lem perekat yang membuat kita mencintai negeri yang berbeda-beda dan beragam ini," ungkapnya.

"Termasuk karya beliau lainnya Desaku yang Kucinta. Yang membuat banyak orang jadi mencintai dan mengenal desa. Membuat kita jadi selalu ingat kampung halaman yang indah. Yang telah dinyanyikan ratusan juta anak di negeri ini, termasuk kita sejak kecil. Dan banyak lagi karya lainnya," bebernya lagi.

Jansen pun menyampaikan harapannya, Pemerintah Kabupaten Dairi melalui Bupati Eddy Berutu bersama segenap jajaran DPRD Kabupaten Dairi, dapat menganugerahkan nama jalan yang cukup besar atau jalan utama di Kabupaten Dairi kepada Liberty Manik.

"Kalau bukan daerah tanah kelahirannya yang memulai, siapa lagi," kata Jansen.

Bahkan kata dia, perlu nama objek besar di Kabupaten Dairi bisa dilekatkan namanya. "Contoh saja, ketimbang disebut Stadion Panji, mengapa tidak diberi saja nama Stadion Liberty Manik," kata dia bersaran. 

Namun itu semua ujar Jansen, kembali berpulang kepada Pemkab Dairi untuk memilih objek atau tempat mana yang cocok.

"Setiap daerah katanya harus punya sejarah pemenang agar bisa jadi inspirasi dan motivasi bagi generasi berikutnya di tempat itu. Di tengah tidak banyaknya tokoh dari daerah kita, dibanding daerah lainnya di sekitaran Danau Toba, rasanya Liberty Manik inilah satu dari yang sedikit itu," tandasnya.

Jauh sebelumnya, seorang Guru Besar Universitas Hawaii, Amerika Serikat bernama Prof Uli Kozok mengapresiasi seorang Liberty Manik.

Dalam sebuah diskusi ilmiah di Unimed Medan pada 20 Juli 2019 silam, Prof Kozok hadir sebagai pembicara.

Dia mengungkap Dr Liberty Manik atau lebih dikenal dengan L Manik, berperan dalam mentransnarasikan atau mengalihbahasakan 500-an naskah Batak ke bahasa Jerman. 

Liberty kata Prof Kozok juga menghasilkan disertasi menarik berjudul `Das Arabische Tonsystem  Im Mittelalter`,  yang  mengkaji sistem nada musik Arab.

Prof Kozok mengatakan, pekerjaan mentransnarasikan naskah diterima Liberty Manik ketika pemerintah Jerman mengambil kebijakan untuk mengkatalogkan seluruh naskah tentang Asia-Afrika yang ada di Jerman. 

Prof Uli Kozok. (Foto: Unimed)

Liberty yang saat itu tinggal di Jerman ditugaskan untuk mengkatalogkan naskah Batak. Liberty mentransnarasikan naskah dengan sangat baik. 

“Dia (Liberty Manik) sebenarnya hanya ditugaskan untuk membuat katalog. Tetapi ternyata Ia membuat transnarasi penuh dari awal hingga akhir. Itu luar biasa,” kata Kozok yang juga penulis buku Surat Batak ini, dilansir dari laman Unimed.

Menurut Prof Kozok, naskah Batak yang ditransnarasikan oleh Liberty memiliki bahasa yang tidak diketahui banyak orang. 

Naskah-naskah tersebut kebanyakan memakai Bahasa Poda. Bahasa tersendiri yang digunakan oleh datu atau dukun. Bahasa ini sangat sulit dialihbahasakan.

“Beliau mentransnarasikan naskah itu dengan sangat rapi. Sangat akurat. Setiap catatan itu saya lihat memakai bahasa Jerman yang sangat bagus,” ungkap Kozok.

Sebagian naskah hasil transnarasi itu Liberty Manik bawa ke Yogyakarta. Untung saja, sebanyak 12 bundel naskah berhasil diselamatkan oleh R Situngkir, kerabat Liberty Manik. 

Meskipun dari informasi yang Kozok ketahui, ada sekitar 100-an naskah yang Liberty Manik bawa ke Indonesia.

Ke-12 naskah tersebut kemudian diserahkan untuk didigitalisasi oleh perpustakaan di Berlin,  Jerman. Naskah tersebut juga dapat diakses melalui internet. 

R Situngkir yang menjadi salah satu ahli waris Liberty Manik mengatakan, Manik kecil berbakat di bidang musik. 

“Sejak kecil Ia (Liberty Manik) sudah pandai menyanyi,  main suling, dan kecapi. Ia juga memiliki seorang adik perempuan tinggal di Padang Bulan, Medan, dan sudah meninggal,” ujar Situngkir.

Liberty Manik lahir pada 21 November 1924 dengan nama lahir bernama Raja Tiang Manik, di Huta Manik, Kecamatan Sumbul, 18 kilometer dari Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatra Utara. Ia wafat 16 September 1993 di Yogyakarta.[]

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya