Karo - Polisi menangkap dua pelaku pembakaran rumah yang menewaskan wartawan Tribrata TV, Rico Sempurna Pasaribu, dan tiga anggota keluarganya di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut).
Kapolda Sumut Komjen Agung Setya Imam menyebut dua pelaku tersebut berinisal R dan Y.
Keduanya kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
"Dari keterangan para saksi dan bukti-bukti yang kita dapat, kami tangkap saudara R dan saudara Y," kata Agung dalam konferensi pers di Polres Karo, Sumut, Senin 8 Juni 2024.
Kedua pelaku kata Agung adalah sebagai eksekutor. Saat menjalankan aksinya, dua pelaku terekam kamera CCTV.
Bahkan berdasarkan rekaman CCTV tersebut, R dan Y sempat melakukan survei terlebih dahulu sebelum melakukan pembakaran rumah korban.
"CCTV menangkap pergerakan mereka di lokasi. Mereka datang untuk mensurvei, memastikan dulu, kemudian mengeksekusi dengan menyemprotkan dua botol berisi campuran solar dan pertalite ke rumah korban, kemudian membakarnya,” jelasnya.
“Titik-titik abu yang kita periksa sesuai dengan apa yang tersangka sampaikan bahwa dia menyiramkan campuran solar dan pertalite ke dinding rumah di depan rumah dan samping kamar korban,"tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, wartawan Tribrata TV, Rico Sempurna Pasaribu, dan tiga anggota keluarganya tewas dalam kebakaran di rumah mereka di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut) pada Kamis, 27 Juni 2024 sekitar pukul 03.40 WIB.
Tiga anggota keluarga Sempurna yang turut menjadi korban meninggal, terdiri dari istrinya, Elfrida Boru Ginting (48), anaknya, Sudi Investasi Pasaribu (12), dan cucunya, Loin Situkur (3).
Sebelumnya, investigasi Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Sumut menemukan, kasus kebakaran yang menewaskan Sempurna dan keluarganya tersebut terjadi setelah korban memberitakan perjudian yang ada di Jalan Kapten Bom Ginting, Kelurahan Padang Mas, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
"Dalam pemberitaan yang dimuat korban, dijelaskan ada keterlibatan oknum aparat berinisial HB," kata KKJ Sumut dalam keterangan tertulis, Selasa 2 Juli 2024.
"Sebelum kebakaran terjadi, ada rentetan kasus antara Sempurna Pasaribu dengan oknum aparat diduga berinisial HB tersebut,"tambahnya.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar menyebut TNI menunggu penyelidikan polisi terkait dugaan keterlibatan prajurit TNI dalam kasus tewasnya wartawan Tribrata TV.
“Kami serahkan kepada yang menyelidiki saat ini. Kami menunggu semuanya. Jadi, proses ini berjalan, kami menunggu lembaga yang bekerja. Kita tunggu saja mudah-mudahan semua bisa jelas dalam waktu dekat,” tegas Nugraha di Jakarta, Rabu 3 Juli 2024. []