News Sabtu, 05 Maret 2022 | 10:03

Presiden Jokowi: Wacana Tunda Pemilu Tak Bisa Dilarang, Ini Demokrasi

Lihat Foto Presiden Jokowi: Wacana Tunda Pemilu Tak Bisa Dilarang, Ini Demokrasi Presiden Jokowi. (Foto: Twitter)
Editor: Fetra Tumanggor

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya buka suara mengenai ramainya pembahasan penundaan Pemilu. Dia mengatakan siapapun boleh mengusulkan wacana penundaan pemilu, termasuk menteri atau ketua partai, karena negara ini adalah negara demokrasi.

Meski demikian, Jokowi mengajak seluruh pihak untuk tunduk, taat, dan patuh pada konstitusi atau Undang-Undang Dasar 1945.

”Siapa pun boleh-boleh saja mengusulkan wacana penundaan pemilu dan perpanjangan (masa jabatan presiden), menteri atau partai politik, karena ini kan demokrasi. Bebas saja berpendapat. Tetapi, kalau sudah pada pelaksanaan, semuanya harus tunduk dan taat pada konstitusi,” kata Presiden Jokowi, mengutip Kompas.id, edisi Sabtu, 5 Maret 2022.

"Kita bukan hanya taat dan tunduk, tetapi juga patuh pada konstitusi," kata Jokowi.

Jokowi menuturkan, wacana menunda pemilu tidak bisa dilarang karena hal itu merupakan bagian dari demokrasi.

Seperti diketahui, belakangan ini ramai perbincangan mengenai wacana penundaan Pemilu sekaligus perpanjangan masa jabatan presiden.

Wacana ini awalnya disampaikan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dengan alasan para pengusaha menginginkan pemulihan ekonomi yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Wacana ini kemudian dikemukakan oleh tiga ketua umum partai politik pendukung pemerintah, yakni Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya