Jakarta - Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa mengungkapkan keputusannya untuk mengundurkan diri dari jabatannya pada 13 Juli 2022, menyusul permintaan yang diajukan oleh para pemimpin partai politik, menurut ketua parlemen negara itu dikutip dari Xinhua, Minggu, 10 Juli 2022.
Presiden Rajapaksa pada Sabtu, 9 Juli 2022, menginformasikan kepada ketua parlemen negara itu Mahinda Yapa Abeywardena bahwa dia akan mengundurkan diri dari jabatannya pada 13 Juli mendatang.
Kantor ketua parlemen Sri Lanka itu mengatakan kepada Xinhua bahwa Presiden Rajapaksa mengungkapkan keputusannya menyusul permintaan yang diajukan oleh para pemimpin partai politik negara tersebut.
Ketua DPR Mahinda Yapa Abeywardena mengatakan melalui video bahwa Rajapaksa sudah memberi tahunya bahwa sang presiden akan mengundurkan diri pada Rabu mendatang.
"Keputusan untuk mundur pada 13 Juli diambil untuk memastikan penyerahan kekuasaan secara damai," kata Abeywardena.
"Karena itu, saya meminta masyarakat untuk menghormati hukum serta menjaga perdamaian," ujarnya.
Sebelumnya pada hari yang sama, Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe setuju untuk mengundurkan diri setelah para pemimpin partai di parlemen mendesak dirinya dan presiden untuk mundur.
Pada Sabtu, 9 Juli 2022, para pengunjuk rasa di Sri Lanka menyerbu kediaman dan kantor Presiden Rajapaksa, serta membakar rumah Perdana Menteri Wickremesinghe. []