News Senin, 09 Oktober 2023 | 16:10

Prestasi Indonesia Anjlok di Asian Games 2023, PDIP: Evaluasi Jajaran Kemenpora!

Lihat Foto Prestasi Indonesia Anjlok di Asian Games 2023, PDIP: Evaluasi Jajaran Kemenpora! Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (Foto: Ist)

Jakarta - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto meminta prestasi atlet Indonesia pada Asian Games 2023 di Hangzou, China.

Hasto menyebut, pemerintah perlu melakukan evaluasi mengingat Indonesia tidak memenuhi target dalam memperebutkan medali.

Indonesia hanya memperoleh tujuh medali emas, 11 medali perak, dan 18 medali perunggu; serta menempati peringkat ke-13 negara dengan perolehan terbanyak pada Asian Games 2023.

Hasto mengaku sedih melihat prestasi Indonesia yang anjlok di Asian Games 2023.

"Sangat menyedihkan. Indonesia berada di peringkat ke-13 dengan tujuh medali emas di Asian Games Hangzhou 2023," kata Hasto dalam keterangannya, Senin, 9 Oktober 2023.

"Penurunan prestasi ini harus menjadi evaluasi menyeluruh, termasuk jajaran Kemenpora yang tidak berhasil memenuhi harapan bangsa," sambungnya.

Capaian prestasi itu pun jauh menurun dibandingkan saat Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.

Pada saat itu, Indonesia menduduki peringkat keempat dengan total koleksi 98 medali dari 24 cabang olahraga berbeda, yakni 31 medali emas, 24 medali perak, dan 43 medali perunggu.

Lebih lanjut, dia juga menyoroti anjloknya prestasi Indonesia di sektor bulu tangkis pada Asian Games 2023 yang pulang tanpa medali.

Pandangannya, hal itu menunjukkan ada persoalan serius terkait kepemimpinan, sistem rekrutmen, pembinaan, dan pelatihan, serta aspek manajerial di cabang olahraga tersebut.

"Bulu tangkis seharusnya menjadi lambang kepemimpinan Indonesia. Seluruh anak bangsa begitu sedih atas melunturnya supremasi bulutangkis ini," ujarnya.

Kemudian, lanjutnya, cabang olahraga sepak bola juga belum mampu menembus babak perempat final.

Oleh karena itu, PDIP merekomendasikan seluruh pengurus atau pembina olahraga, termasuk Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo dan Komite Olahraga Nasional (KONI), untuk introspeksi diri.

Hasto pun menyinggung perlunya pembicaraan yang mendalam supaya prestasi atlet Indonesia kembali meningkat seperti biasanya.

Ia berpendapat, kebijakan pemerintah di sektor olahraga perlu perbaikan.

Hal itu juga tak terpisah dari ranah politik, di mana prestasi olahraga suatu bangsa menunjukkan kekuatan negara itu untuk bersaing.

"Amerika, Rusia, dan China menunjukkan perhatian terhadap olahraga karena prestasi di olahraga menjadi bentuk kekuatan suatu bangsa," tuturnya.

"Terlepas faktor tuan rumah, prestasi China begitu dahsyat di Asian Games ini. Di ajang Olimpiade pun, China selalu menempel ketat Amerika dan Rusia," kata Hasto menambahkan.

Dia menjelaskan bahwa olahraga tidak bisa dilepaskan dari politik kebangsaan.

Sebab, di dalam olahraga ada semangat, cita-cita, dan tekad yang menunjukkan jati diri bangsa.

"Melalui olahraga dapat dibangun kepemimpinan dan supremasi Indonesia bagi dunia. Di ajang Asian Games dan Olimpiade sorotan dunia sangat besar. Di sanalah, momen yang tepat bagi atlet Indonesia untuk unjuk prestasi," ucap Hasto.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menyampaikan permohonan maafnya karena Indonesia gagal memenuhi target perolehan medali di Asian Games 2023 di Hangzou, China.

"Saya ucapkan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia dan Bapak Presiden karena target beliau 10 besar," ujar Menpora Dito Ariotedjo, Senin, 9 Oktober 2023.

Dito menegaskan, hasil Asian Games Hangzhou ini akan menjadi evaluasi untuk menuju ke Olimpiade Paris 2024. 

Dia menyebut akan bertemu dengan pengurus masing-masing cabang olahraga (cabor) untuk membahas masalah tersebut.

"Nanti kami evaluasi total seluruh cabang olahraga di Asian Games dan akan kita analisis bagi yang meleset dari target. Kita harus duduk bersama dan mencari solusi apa yang terbaik," tukas Dito.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya