News Kamis, 26 Mei 2022 | 12:05

Profil Anwar Usman yang Kini Adik Ipar Jokowi, Dulu Pemain Teater

Lihat Foto Profil Anwar Usman yang Kini Adik Ipar Jokowi, Dulu Pemain Teater Anwar Usman. (Foto: CNNIndonesia)
Editor: Tigor Munte

Jakarta - Anwar Usman sah menjadi keluarga besar Presiden Jokowi. Anwar yang dikenal sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) menikahi Idayati (56) adik Jokowi pada Kamis, 26 Mei 2022.

Siapa sesungguhnya Anwar? Sebelum sehebat saat ini, dia pernah menjadi seorang guru honorer pada 1975. 

Pria kelahiran 31 Desember 1956 itu masuk sebagai hakim MK menggantikan M Arsyad Sanusi. Saat itu dia masih memperistri Hj Suhada. Seorang bidan di RS Budhi Jaya Utama, Depok.

Anwar lahir dan besar di Desa Rasabou, Kecamatan Bolo, Bima, Nusa Tenggara Barat. 

Lulus dari SDN 03 Sila, Bima pada 1969, Anwar melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN). 

Lulus dari PGAN pada 1975, putra dari Usman A. Rahim dan Hj St. Ramlah, itu merantau ke Jakarta dan langsung menjadi guru honorer pada SD Kalibaru. 

Sambil mengajar dia melanjutkan pendidikannya ke jenjang S1, memilih Fakultas Hukum Universitas Islam Jakarta dan lulus pada 1984. 

Dia menuturkan, sebagaimana dilansir dari laman MK, teman-temannya banyak memilih melanjutkan pendidikan ke IAIN, mengambil fakultas tarbiyah, fakultas syariah atau fakultas lainnya. 

"Ada yang melanjutkan pendidikan ke Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP). Jarang yang memilih fakultas hukum. Akan tetapi, saya tidak melepaskan diri dari dunia pendidikan yang menjadi basic saya," katanya.

Terbukti SD Kalibaru tempatnya mengadu nasib di Jakarta pada 1975 telah berkembang menjadi sebuah yayasan pendidikan dengan berbagai jenis dan tingkatan pendidikan. Dia terpilih dan diangkat menjadi Ketua Yayasan sampai saat ini. 

Anwar ternyata penikmat seni teater. Dia melakoninya saat masih mahasiswa. Di bawah asuhan Ismail Soebardjo, dia menjadi pemain teater.

Tentu itu dilakukan di luar kesibukan belajar. Anwar masuk Sanggar Aksara. Pernah beradu akting dalam sebuah film yang dibintangi oleh Nungki Kusumastuti, Frans Tumbuan dan Rini S. Bono besutan sutradara Ismail Soebardjo pada 1980. 

“Saya hanya mendapat peran kecil, namun menjadi suatu kebanggaan bisa menjadi anak buah sutradara sehebat Bapak Ismail Soebardjo, apalagi film yang berjudul “Perempuan dalam Pasungan” menjadi Film Terbaik dan mendapat Piala Citra,” kata Doktor pada Universitas Gadjah Mada itu.

Menurut dia, dunia teater mengajarkannya banyak hal termasuk tentang filosofi kehidupan. Dunia teater dan film, menurut mantan Hakim Yustisial Mahkamah Agung ini, pada intinya mengandung unsur edukasi yang mengajak pada kebajikan, termasuk bagaimana bersikap dan bertutur kata. 

Baca juga:

Resmi Jadi Adik Ipar Jokowi, Anwar Usman Ngaku Punya Harta Rp 31,5 Miliar

“Mengucapkan sumpah seorang diri di hadapan Presiden SBY, banyak teman yang khawatir. Tapi, Alhamdulillah, berkat pengalaman saya di bidang teater, saya bisa mengatasi kegugupan dan tidak demam panggung ketika harus mengucapkan lafal sumpah,” ungkap mantan Kepala Badan Litbang Diklat Kumdil Mahkamah Agung periode 2006 – 2011 ini.

Setelah mendapat gelar Sarjana Hukum pada 1984, Anwar mencoba ikut tes menjadi calon hakim. Keberuntungan pun berpihak padanya ketika ia lulus dan diangkat menjadi Calon Hakim Pengadilan Negeri Bogor pada 1985. 

Di Mahkamah Agung, jabatan yang pernah didudukinya, di antaranya menjadi Asisten Hakim Agung mulai dari 1997 – 2003 yang kemudian berlanjut dengan pengangkatannya menjadi Kepala Biro Kepegawaian Mahkamah Agung selama 2003 – 2006. 

Pada 2005, diangkat menjadi Hakim Pengadilan Tinggi Jakarta dengan tetap dipekerjakan sebagai Kepala Biro Kepegawaian. 

Selain dari keilmuan yang didalami, ia pun sudah lama mengenal Hakim Konstitusi Hamdan Zoelva yang sama-sama berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat. 

Semenjak Mahkamah Konstitusi berdiri ia selalu mengikuti perkembangan lembaga yang pernah dipimpin Mahfud MD tersebut.

Soal keluarga, Anwar bilang sebagai penopang kariernya yang utama. Baginya, dukungan dari sang istri dan ketiga buah hatinya mampu membuatnya bertahan hingga puncak kariernya sebagai hakim konstitusi ini. 

Dari buah pernikahan dengan Hj Suhada, dia punya tiga anak, yakni Kurniati Anwar, Kahiril Anwar, dan Sheila Anwar.

Suhada kemudian meninggal dunia pada Jumat, 26 Februari 2021. Meninggal di Rumah Sakit Bethsaida, Serpong, Tangerang lantaran sakit jantung. []

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya