Jakarta - Anak dari pasangan Sintua Domitian Sirait dan Sonar Maruli Marpaung, Arist dilahirkan 11 Juni 1960 di Bah Butong, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara.
Nama baptis Mangatas Hasoloan Sirait. Sejak kecil bercita-cita menjadi wartawan dan penulis besar.
Arist kecil di masanya mempunyai hobi bermain bola, menyanyi, dan bermain musik akustik tradisional.
Setamat dari SMA Kampus HKBP Nommensen di Pematangsiantar tahun 1979, Arist menyeberang ke Pulau Samosir.
Di sana dia bergabung dengan musisi tradisional untuk menghibur para hippies dan turis mancanegara di beberapa hotel di sekitar Danau Toba.
Arist kemudian berangkat ke Kota Padangsidimpuan, untuk bekerja di Hotel Samudera. Di sana Arist membentuk grup bernyanyi trio untuk menghibur para tamu.
Arist memutuskan merantau ke Jakarta. Bertaruh nasib dan bersaing dengan penyanyi-penyanyi Batak di sana.
Sayangnya, cita-cita menjadi penyanyi trio Batak kandas di tengah jalan alias tak kesampaian.
Untuk menyambung hidup, selain membuat dan menciptakan lagu untuk dijual ke berapa studio rekaman, Arist bergabung dengan penyanyi-penyanyi jalanan di Pecenongan.
Mengamen di warung-warung tenda jalanan di sekitar Jalan Veteran, Gajah Muda, dan Pasar Senen di Jakarta Pusat.
Arist mempunyai pengalaman pahit menjadi pengantar jemput waria yang mangkal di Jalan By Pas Pulomas dengan memperoleh jasa Rp 1.500 setiap mengantar mereka.
Di pemukiman Pulomas, Arist menyewa rumah kontrakan kecil. Di sanalah Arist berkenalan dengan personel penyanyi kafe dan kemudian diajak untuk mengamen di beberapa hotel dan restoran di Jakarta.
Dari perkenalan itu Arist menumpang tinggal bersama salah seorang personel penyanyi trio kafe di daerah Cibubur.
Dari sana pula pada tahun 1982 Arist mengenal HKBP Pasar Rebo dan bergabung menjadi aktivis naposobulung atau pemuda gereja.
Baca juga:
Seto Mulyadi dan Arist Merdeka Sirait Berbeda Pandangan soal Vaksinasi Anak
Berkenalan dengan Edy Panjaitan sebagai guru paduan suara, Sintua IF Sinambela, dan rekan-rekan naposobulung lainnya.
Arist mempunyai kesempatan menjadi aktivis gerakan Masyarakat Urban Perkotaan yang dibentuk HKBP. Melayani buruh industri di sekitar Jalan Raya Bogor.
Seorang aktivis naposobulung HKBP Pasar Rebo, dan aktivis perempuan di URM HKBP di masa itu bernama Sintua Rostymaline Munthe menjadi tambatan hatinya.
Arist Merdeka Sirait dan istrinya. (Foto: Ist)
Kemudian menjadi istrinya. Rostymaline baru saja berulang tahun pada 3 Juni 2022, yakni berusia 60 tahun.
Pimpinan URM HKBP memberikan kesempatan kepada Arist mengikuti orientasi di salah satu Yayasan Kesejahteraan Sosial (YBKS) di Kota Solo, Jawa Tengah.
Arist mendalami teori dan praktik lapangan mengenai gerakan pengorganisasian sosial masyarakat.
Dia kemudian diberikan kesempatan belajar tentang community organizing dan community development di Filipina dan Korea Selatan.
Bergabung dengan para buruh, petani, mahasiswa, aktivis gereja, dan aktivis pro demokrasi untuk gerakan massa menumbangkan Presiden Korea Selatan Kim Yong Sam pada 1986.
Juga berkenalan dengan aktivis pro demokrasi di Filipina untuk menumbangkan Presiden Marcos.
Mendapat ilmu dan pengalaman pergerakan, tahun 1986 Arist mendirikan sebuah yayasan pergerakan buruh di Jabodetabek.
Bersama aktivis HAM Munir, Jhonson Panjaitan dan Teten Masduki mengikuti training mengenai gerakan perburuhan di Amerika Serikat.
Melihat pengalaman Arist, pemerintah pada 1998 mengangkatnya mengurus lembaga peduli anak, yakni Komisi Nasional Perlindungan Anak.
Arist diberikan gelar Bapak Anak Indonesia dan Sahabat Anak Indonesia. Karena setiap ada perkara anak dimanapun disitulah Arist selalu hadir.
Bagi dia, tidak ada toleransi dan kata damai untuk pelanggaran hak anak, dan tidak ada tempat bagi predator dan monster anak.
Berbagai tugas pembelaan dan perlindungan anak di Indonesia, Arist jalani tanpa pamrih dan mengenal lelah.
Di usianya 62 tahun, Arist masih terus bersemangat dan tidak kendor membela anak Indonesia.
Arist telah menerbitkan dua buku yang diberi judul `Arist Merdeka Sirait Sahabat Anak Indonesia` dan `Arist Merdeka Sirait Menjaga dan Melindungi Anak Indonesia`, serta satu buku saku tips mengatasi kekerasan terhadap anak. []