Siantar - Pematangsiantar resmi menjadi salah satu dari tiga kota percontohan Zona Air Minum Prima (ZAMP) di Indonesia, bersama Magelang dan Salatiga.
Peresmian ZAMP, yang berlokasi di Perumahan Meranti Permai, Kelurahan Kahean, Kecamatan Siantar Utara, digelar pada Selasa (10/12/2024) oleh Wali Kota Pematangsiantar, dr. Susanti Dewayani, SpA.
Dalam sambutannya, Wali Kota Susanti menyatakan bahwa proyek ZAMP adalah buah dari kerja keras semua pihak.
“Terima kasih atas kepercayaan menjadikan Pematangsiantar sebagai pilot project. ZAMP adalah langkah besar untuk menyediakan air minum yang aman, minim limbah, dan langsung bisa dikonsumsi tanpa perlu dimasak,” ujarnya.
Zona Air Minum Prima dirancang untuk menghasilkan air siap minum yang aman dan berkelanjutan.
Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Uli, Arianto, menjelaskan bahwa proyek ini dimulai pada Februari 2024 dan menjadi kebanggaan bagi Pematangsiantar.
“Pematangsiantar memenuhi kriteria layanan ZAMP, seperti kontinuitas suplai air bersih 24 jam dan tingkat kehilangan air yang rendah.
Saat ini, cakupan layanan kami mencapai 97,86 persen, dan kami targetkan 100 persen pada tahun 2025,” ujar Arianto.
Deputi Mission Director USAID Indonesia, Erin Nicholson, menyatakan komitmennya dalam mendukung akses air minum aman di Indonesia.
“Melalui program IUWASH Tangguh, ZAMP adalah bagian dari strategi pemerintah Indonesia untuk memastikan air minum aman di rumah tangga. Kami siap membantu memperluas akses ini hingga tahun 2030,” kata Erin.
Selain itu, Koordinator Bidang Air Minum dan Sanitasi Bappenas, Nuraisyah Nasution, menekankan pentingnya proyek ini sebagai langkah transformasi penyediaan air minum.
“Pematangsiantar menjadi kota pertama di luar Jawa yang menerapkan ZAMP. Harapannya, ini menjadi inspirasi untuk daerah lain,” ujarnya.
ZAMP juga dianggap sebagai solusi ramah lingkungan yang minim limbah. Menurut Wali Kota Susanti, keberadaan ZAMP akan mengurangi ketergantungan masyarakat pada air kemasan, yang menghasilkan limbah plastik dalam jumlah besar.
“Kami akan terus mengawasi kualitas air minum dan mensosialisasikan manfaat air langsung minum kepada masyarakat,” tambah Susanti.
Kasubdit Perencanaan Teknis Direktorat Air Minum Kementerian PUPR, Dades Prinandes, menyatakan bahwa ZAMP adalah bagian dari implementasi pengamanan air minum secara berkelanjutan.
“Pemerintah menargetkan 34 BUMD air minum menerapkan ZAMP pada tahun 2030. Ini merupakan wujud transformasi layanan air minum dari layak menjadi aman,” jelasnya.
Acara peresmian ZAMP ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Wali Kota Susanti.
Para tamu kehormatan juga disuguhi pemutaran video dokumentasi ZAMP, persembahan tarian tradisional Tortor Sombah, dan sesi mencoba langsung air minum prima.
Selain itu, perwakilan masyarakat Perumahan Meranti Permai mengundang para tamu mengunjungi rumah penerima manfaat ZAMP.
Ini menjadi bukti nyata bahwa air minum aman kini benar-benar hadir di tengah masyarakat Pematangsiantar.[]