News Jum'at, 15 Agustus 2025 | 11:08

Puan Bilang Serakahnomic Perilaku Eksploitasi Rakyat dan SDA Melalui Bisnis Manipulatif

Lihat Foto Puan Bilang Serakahnomic Perilaku Eksploitasi Rakyat dan SDA Melalui Bisnis Manipulatif Ketua DPR RI Puan Maharani. (Foto:Istimewa)

Jakarta – Ketua DPR RI Puan Maharani mengeluarkan pernyataan keras soal maraknya praktik bisnis manipulatif yang mengeruk keuntungan dari rakyat dan merusak sumber daya bangsa.

Dalam Sidang Tahunan MPR serta sidang bersama DPR-DPD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 15 Agustus 2025, Puan mengutip istilah ‘serakahnomic’ yang pernah dilontarkan Presiden Prabowo Subianto untuk menyebut perilaku serakah yang melampaui batas moral dan akal sehat.

Puan memulai dengan memuji etos kerja rakyat di berbagai lapisan — dari petani, nelayan, buruh, guru, ojek online, TNI-Polri, ASN, hingga tenaga kesehatan di pelosok negeri — yang bekerja tanpa lelah demi menghidupi keluarga dan menggerakkan roda ekonomi bangsa.

Namun, ia menegaskan, semua kerja keras itu kerap dinodai oleh segelintir orang yang menghalalkan segala cara demi memperkaya diri.

“Sebagian kecil masyarakat, dengan segala kelebihannya, justru mengeksploitasi rakyat dan sumber daya alam melalui praktik bisnis yang manipulatif,” kata Puan dengan nada tajam.

Puan tidak menutupi jenis praktik yang ia maksud: mulai dari tambang ilegal, judi online, hingga pola bisnis licik lain yang memeras tenaga rakyat dan menguras kekayaan alam.

Ia menegaskan, perilaku itu bukan hanya pelanggaran hukum, tetapi penghianatan terhadap bangsa.

“Presiden Prabowo Subianto menyebutnya dengan istilah tajam ‘serakahnomic’, sebuah perilaku serakah yang merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini adalah persoalan serius yang harus kita hadapi bersama,” tegasnya.

Menurut Puan, ‘serakahnomic’ adalah wajah nyata keserakahan yang merampas hak rakyat, menghancurkan lingkungan, dan melemahkan kedaulatan ekonomi.

Ia mengingatkan, masalah ini tidak akan pernah selesai jika negara tidak tegas bertindak.

“Menghadapi tantangan ini, kita membutuhkan pendekatan komprehensif yang mencakup politik, ekonomi, hukum, dan budaya. Tidak ada kompromi bagi pelaku yang merusak bangsa. Penegakan hukum harus tegas dan tidak pandang bulu,” ujarnya.

Ia juga menyerukan transformasi ekonomi yang berpihak pada rakyat dan berlandaskan keadilan sosial.

Menurutnya, kerja kolektif seluruh elemen bangsa menjadi mutlak, karena jika dibiarkan, ‘serakahnomic’ akan menggerogoti fondasi negara.

Istilah ‘serakahnomic’ sendiri pertama kali mencuat ketika Prabowo menutup Kongres PSI di Solo, 20 Juli lalu.

Kala itu, Prabowo melontarkan kritik pedas kepada para pelaku yang terus menggarong kekayaan negara meski sudah berulang kali diperingatkan.

“Kekayaan kita luar biasa, tapi maling-maling pun luar biasa. Akalnya luar biasa, nggak jera-jera, sudah dikasih warning, masih saja. Mereka-mereka itu, menurut saya, sudah di arah bukan lagi masuk akal atau apa, mereka ini dalam rangka serakah,” ucap Prabowo.

Prabowo menegaskan bahwa ‘serakahnomic’ tidak dikenal dalam ilmu ekonomi yang sehat. Baginya, ini adalah mazhab baru yang lahir dari keserakahan murni. Ia menutup dengan peringatan keras: suatu saat akan ada penindakan.

“Serakahnomics ini sudah lewat, nggak ada di buku, nggak ada di universitas ilmu ekonomi kayak begini. Ini ilmu serakah. Tapi ya tunggu tanggal mainnya,” tegas Prabowo.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya