Daerah Minggu, 06 Maret 2022 | 20:03

Salah Satu Korban Tewas Serangan KKB adalah Anak Kepala Suku Distrik Ilaga

Lihat Foto Salah Satu Korban Tewas Serangan KKB adalah Anak Kepala Suku Distrik Ilaga Pasukan gabungan mengevakuasi korban tewas akibat diserang KKB di Kabupaten Puncak, Papua. (Foto: Opsi/Ist)
Editor: Rio Anthony

Papua - Salah satu korban tewas akibat serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak, Papua merupakan seorang warga lokal.

Warga lokal tersebut bernama Bebi Tabuni, yang merupakan anak dari kepala suku di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.

"Salah satu korban adalah anaknya kepala Suku Gome di Ilaga atas nama Bebi Tabuni," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga, Sabtu 5 Maret 2022.

Jenazah Bebi Tabuni bersama tujuh orang lainnya saat ini masih berada di Kamp PPT di Kampung Jenggeran, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.

Aparat polisi dan TNI kini saling berkoordinasi untuk melakukan evakuasi terhadap delapan jenazah tersebut.

Sementara itu, Nelson Sarira, satu-satunya korban selamat dalam penyerangan tersebut saat ini dievakuasi ke Timika, Papua.

Kondisinya dilaporkan telah dalam keadaan stabil. Nelson meruapakan karyawan PT. PTT dengan jabatan Department of FOP Palapa Timur Telematika (PTT).

"Saat dievakuasi NS dalam kondisi stabil. Yang bersangkutan merupakan karyawan PT. PTT dengan jabatan Department of FOP Palapa Timur Telematika (PTT)," ujar Aqsha.

"Kita bersyukur korban dapat selamat atas aksi penyerangan dan pembakaran oleh KSTP Puncak pada hari Rabu 2 Maret 2022 sekitar pukul 03.00 WIT di Site Repeater B3 Palapa Timur Telematika (PTT) di Distrik Beoga," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Nelson Sarira merupakan satu-satunya korban selamat akibat penyerangan KKB di Kabupaten Puncak, Papua. Nelson menjelaskan ia sempat kabur saat penyerangan terjadi.

"Korban menjelaskan pelaku diperkirakan 10 orang dengan membawa berbagai macam senjata tajam seperti parang, kapak dan lainnya. Kemudian pelaku langsung masuk melakukan pembantaian di kamp PTT," ungkap Kepala Operasi Cartenz Damai Papua Kombes Muhammad Firman kepada wartawan di Polres Mimika, siang tadi.

Nelson baru kembali ke Kamp PTT setelah pelaku pergi. Sayangnya, delapan rekannya telah tewas saat ia kembali.

"Kemudian korban setelah kabur, situasi tidak ada lagi dengar suara teriak-teriak dari para pelaku, korban kembali ke kamp dan melihat teman-temannya sudah dalam keadaan meninggal dunia," katanya. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya