Makassar - Ketua Program Studi Kedokteran Hewan Dr. drh. Dwi Kesuma Sari, menyatakan, bahwa mahasiswanya bernama Fikki Dermawan yang ditengarai hilang merupakan salah seorang mahasiswa yang cerdas di angkatannya.
“Dari analisa kami sih tidak ada masalah dengan kampus. Anaknya aktif berorganisasi dan memiliki prestasi akademik cemerlang dengan IPK 3,78,” ungkap Dwi Kesuma.
Sejak menginjakkan kaki di Kampus Merah tahun 2022 di Kedokteran Hewan melalui jalur undangan (prestasi), dia sudah memperlihatkan sikap-sikap yang menonjol diantara teman-temannya.
“Waktu penerimaan mahasiswa baru di Auditorium AP Pettarani, Fikki itulah satu-satunya mahasiswa baru yang bertanya ke Gubernur,” kata Dr.Fika Yuliza Purba, dosen penasehat akademik Fikkii.
Sementara di bidang organisasi, Fikki juga termasuk menonjol.
“Dia masih semester dua, tapi sudah diikutkan oleh lembaga mahasiswanya untuk ikut pada pertemuan Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan se-Indonesia (IMAKAHI) yang berlangsung di Yogyakarta 15-16 April lalu. Dan pada pertemuan tersebut, beberapa kali dia menjadi moderator,” ungkapnya.
Organisasi lain yang aktif diikuti Fikki adalah Ikatan Pelajar Muhammadiah (IPM).
Dimana Fikki di organisasi ini sudah menjadi senior, dan telah sering menjadi pemateri.
Fika mengakui jika Fikki saat ini memang memiliki masalah.
Menurut Fika, Fikki sempat men-chat ibunya yang di Kendari menyatakan mau pergi jauh dan lagi stress.
“Dan chat Fikki itu di forward ibunya ke saya,” ungkap Fika.
Alamsyah, salah seorang teman dekat Fikki menyampaikan Fikki juga sudah dinyatakan lulus seleksi pengurus IMAKAHI Pusat dan menjadi salah seorang pengurus di IMAKAHI di bagian SDM.
“Pada rapat pengurus 14 Mei lalu juga Fikki masih hadir,” kata Alamsyah.
“Senin, 22 Mei lalu melalui IG-nya sempat menghubungi saya menanyakan alat-alat dan bahan yang mesti dibawah untuk mengikuti salah satu praktikum mata kuliahnya,” tutup Alamsyah.
Diketahui seorang mahasiswa Kedokteran Universitas Hasanuddin (Unhas) bernama Fikki hingga kini masih hilang.
Belum diketahui mahasiswa semester dua itu hilang begitu saja dan hingga kini keberadaannya belum diketahui. []