Oleh: Firman Jaya Daeli
Pemajuan Lemhannas RI terbangun dalam serangkaian konteks dan kerangka terencana, terukur, dan terarah. Konteks dan kerangka yang penuh dengan penataan, pemeliharaan, dan pelembagaan Lemhannas RI, khususnya konsolidasi Demografi; pergerakan, pengembangan, dan pembangunan Ekonomi Hijau; pergerakan, pengembangan, dan pembangunan Ekonomi Biru; penguatan, pembudayaan, dan pengukuhan Digitalisasi; dan pengerahan, penyiapan, dan pemastian anatomi, konfigurasi, dan ekosistem Indonesia dengan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Konteks dan kerangka tersebut dibangun dalam satu paket ikatan keutuhan dan kekuatan yang menyiapkan dan memastikan kebangkitan dan kemajuan Negara Proklamasi Indonesia dan Negara Pancasila Indonesia.
Atmosfir kebangkitan dan kemajuan Indonesia sangat diwarnai, dipengaruhi, dan ditentukan oleh dinamika dan dialektika internal dan eksternal Indonesia. Kualitas situasi, kondisi, suasana, dan perkembangan domestik dalam negeri dan global luar negeri, merupakan substansi yang penting, berpengaruh, dan menentukan.
Perspektif tersebut menjadi panduan pedoman pemikiran dan basis dasar pertimbangan untuk membangun, membangkitkan, dan memajukan Indonesia sehingga semakin bermakna dan berdampak.
Perihal demikian, pada dasarnya sangat berkaitan dengan kepemilikan akar kuat dan hubungan erat dengan sejumlah materi kandungan yang strategis. Berkaitan dengan materi kandungan historis, sosiologis, ekonomis, politis, dan ideologis Indonesia dan Kawasan. Materi kandungan tersebut memiliki konteks dan relasi dengan ide, gagasan, dan pemikiran Sang Proklamator Kemerdekaan RI dan Presiden Pertama RI Bung Karno.
Utamanya dan Intisarinya mengenai "Pemikiran Geopolitik Indonesia, Kawasan, dan Dunia" dari Bung Karno. Pemikiran strategis Bung Karno mempunyai keutuhan dan kekuatan dalam kerangka memosisikan, mengagregasi, dan mengartikulasi peranan "Negara Indonesia". Peranan keberpengaruhan dan kebermanfaatan Negara Indonesia di negara-negara kawasan dan dunia internasional dalam perspektif Geopolitik Strategis.
Kesesuaian konteks dan ketepatan relasi tersebut, pada dasarnya berintikan pada jiwa dan semangat serta darah dan nafas Pemikiran Geopolitik Bung Karno. Pemikiran Geopolitik yang sungguh-sungguh memperjelas, mempertegas, dan memperkuat garis dan kebijakan serta arah dan orientasi "Politik Negara" dari Indonesia.
Khususnya politik yang bersifat ideologis strategis dan doktrin makro Indonesia tentang hubungan regional dan kerjasama internasional yang dianuti dan dikandungi Indonesia. Hubungan dan kerjasama yang dimaksud yaitu berbasis Politik Pertahanan Negara, Politik Keamanan Nasional, Politik Luar Negeri, Politik Dalam Negeri, Politik Intelijen Negara Indonesia. Politik Nasional Kenegaraan (Politik Bernegara) yang saling berkaitan dan bersesuaian.
Sang Proklamator Kemerdekaan RI dan Presiden Pertama RI Bung Karno, memiliki dan menyebari Pemikiran Geopolitik Indonesia ke negara-negara lain di belahan tingkat kawasan regional dan tataran dunia internasional.
Para Pemimpin negara-negara di dunia serta masyarakat regional dan internasional, pada dasarnya menyambuti, menyahuti, mengakomodasi, mewadahi, dan mengembangi Pemikiran Geopolitik Bung Karno.
Pemikiran tersebut merupakan sebuah dan serangkaian pemikiran besar dan strategis yang secara substansial memiliki pancaran dan panduan juga terhadap Lemhannas RI. Intisarinya adalah bagi Lemhannas RI untuk berperan, bertugas, berfungsi, dan bertanggungjawab secara mendasar dan menyeluruh.
Ekosistem pemikiran besar yang utuh dan integral dari Bung Karno, pada gilirannya melandasi, menyinari, menerangi, mewarnai, dan menuntuni perjuangan dan pergerakan bangsa-bangsa dan negara-negara lain secara menyeluruh dan mendasar. Terutama untuk menegakkan dan mengukuhkan tema-tema tentang: "kedaulatan, keadilan, demokrasi, keamanan, dan perdamaian".
Konstruksi dan substansi dari keseluruhan tema tersebut, pada dasarnya merupakan tema-tema pergumulan, pergulatan, dan tantangan Keindonesiaan. Lemhannas RI pada dasarnya menjadikan dan menumbuhkan tema-tema tersebut sebagai tema-tema utama pergerakan dan pengabdian.
Hakekat dari perspektif pemikiran tersebut menjadi menarik dan semakin relevan karena mengandung dan menyuburkan api semangat dan etos jiwa kawasan regional dan dunia internasional yang "berbasis dan bersumber" pada Indonesia Raya.
Sebuah kawasan dan dunia yang sejatinya merdeka, bebas, demokratis, aman, damai, adil, makmur, sejahtera, setara dan seimbang. Kesejatian tersebut mengandung prinsip yang wajib, dan doktrin yang mutlak, yaitu sebuah situasi, kondisi, suasana, keadaan kawasan dan dunia yang tanpa diskriminasi, yang tanpa intervensi, yang tanpa invasi, dan yang tanpa aneksasi. Tumbuh mekar dan terbangun subur api semangat dan jiwa doktrin paradigma Proklamasi Kemerdekaan RI, Pembukaan UUD NRI Tahun 1945, Pesan Semangat Gerakan Non Blok dalam Politik Hubungan Internasional (Luar Negeri) Indonesia yang Bebas dan Aktif dengan konstruksi, substansi, dan narasi Pemikiran Geopolitik Strategis Bung Karno terhadap Indonesia, Kawasan, dan Dunia.
Utamanya dan intinya adalah konteks regional dan internasional yang merdeka, berdaulat, bersatu, adil, makmur, demokratis, kuat, dan sejahtera. Perihal tersebut sepenuhnya ditumbuhkan dan disuburkan dalam suasana keamanan dan perdamaian abadi, ketertiban dan kemajuan umum, keadilan dan demokrasi sejati yang otentik.
Tentu juga yang seutuhnya dibangun dan dikembangkan dalam dinamika dan dialektika yang minus dan zero penindasan serta yang minus dan zero penjajahan. Konteks regional dan internasional tersebut memiliki dan mempunyai keterikatan dan ikatan Nilai-Nilai Keluhuran, Kemuliaan, dan Keagungan. Sehingga tidak berdiri sendiri dan juga tidak bebas nilai.
Kemudian juga tentu memiliki dan mempunyai Prinsip-Prinsip Dasar Kebajikan dan Keadaban - yang menentang, melawan, dan menghentikan kolonialisme dan neokolonialisme.
Lagi pula yang anti imperialisme dan yang anti neoimperialisme dalam berbagai bentuk, wujud, jenis, sifat, pola, metode, cara, dan sistem apapun dan dimanapun. Ada jalur hubungan atau jaringan kaitan antara peran, tugas, dan tanggungjawab Lemhannas RI dengan atmosfir dan cakrawala Pemikiran Geopolitik Bung Karno. Lemhannas RI harus senantiasa dan semakin mentransformasi Keindonesian yang berperan melalui berbagai "Tupoksi". Lemhannas RI terpanggil selalu dan bergumul serius untuk memastikan dan mengukuhkan perihal tersebut. [bersambung]
Penulis adalah Ketua Dewan Pembina Puspolkam Indonesia; Pernah Menjadi Pembicara di Lemhannas RI.