Pilihan Senin, 21 Februari 2022 | 14:02

Profil Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto, Dikenal Dekat dengan PDIP

Lihat Foto Profil Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto, Dikenal Dekat dengan PDIP Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Andi Widjajanto. (foto: ist).

Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi resmi melantik Andi Widjajanto sebagai gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) di Istana Negara, Jakarta, Senin, 21 Februari 2022.

Andi Widjajanto menggantikan Letnan Jenderal TNI (Purn) Agus Widjojo, yang ditunjuk sebagai duta besar Indonesia untuk Filipina.

Sebelum sampai di posisi Gubernur Lemhanas, Andi Widjajanto aktif di lingkaran istana sejak 2014. Bahkan, dia mendapat jabatan penting di pemerintahan Jokowi.

Baca juga: Jokowi Lantik Andi Widjajanto sebagai Gubernur Lemhanas

Nama pria kelahiran Kediri, Jawa Timur, pada 3 September 1971 ini mulai muncul ketika menjadi Deputi Tim Transisi pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (JK), dengan tugas mempersiapkan transisi pemerintahan dari Presiden Susilo Yudhoyono-Boediono ke Jokowi-JK.

Setelah itu, Andi dipercaya untuk mengemban jabatan sebagai Sekretaris Kabinet pada 3 November 2014. Namun, posisinya tak bertahan lama, dan digantikan Pramono Anung yang saat itu menjabat sekretaris jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) pada 12 Agustus 2015.

Meskipun demikian Andi tetap berada di lingkaran Istana. Pada 2016, dia diberikan amanah sebagai penasihat senior Kepala Staf Kepresidenan (KSP).

Selain itu, dia juga menjadi koordinator Laboratorium Indonesia 45.

Baca juga: Presiden Jokowi Lantik Arief Prasetyo Adi Jadi Kepala Badan Pangan Nasional

Andi memiliki hubungan sangat dekat dengan PDIP, mengingat ayahnya, Mayor Jenderal TNI Purn Theo Syafei, mantan panglima Kodam IX/ Udayana juga merupakan politikus senior PDIP, yang memiliki kedekatan dengan Megawati Soekarnoputri.

Sebelum terjun ke dunia politik, Andi dikenal sebagai akademisi dan pengamat militer. Dia merupakan pakar yang memiliki konsentrasi pada kajian pertahanan, hubungan internasional, dan keamanan siber.

Andi memiliki latar-belakang pendidikan yang luas, mulai dari Jurusan Hubungan Internasional FISIP Universitas Indonesia lulus 1996, kemudian juga mendapat gelar sarjana dari School of Oriental dan African Studies University of London.

Dia juga pernah mendapatkan gelar Master of Sciences dari London School of Economics (almamater yang sama dengan Prof Dr Juwono Sudarsono yang pernah menjadi menteri pendidikan dan pertahanan), sekaligus juga dapat gelar Master of Sciences dari Industrial College of Armed Forces, Washington DC, Amerika Serikat, pada 2003.

Andi juga mempelajari studi hubungan internasional di S Rajaratnam School of International Studies (RSIS) di Singapura.

Saat menjadi akademisi, dia banyak mengkaji perihal isu militer, seperti menerbitkan buku berjudul Hubungan Intelijen-Negara 1945-2004 pada 2008.

Ia juga turut terlibat dalam penelitian Reformasi Militer 2009-2014, hasil kerja sama Pacivis (Pusat Kajian Global Civil Society) UI dan Friedrich Ebert Stiftung dari Jerman. Tak hanya itu, Andi juga memiliki beberapa keterlibatan komunitas epistemik.

Dirinya menjadi anggota delegasi Indonesia dalam ASEAN plus Three Forum Pemimpin Muda pada 2000 untuk menyajikan sebuah makalah akademis The Positif Perdamaian untuk Asia Timur.

Andi juga pernah menjadi anggota dari gugus tugas yang diselenggarakan Science Institute (LIPI) Indonesia, di bawah kerja sama dengan Sekolah Staf dan Komando TNI untuk meninjau doktrin militer Indonesia.

Dia juga menjadi anggota gugus tugas yang diselenggarakan Studi Pemerintah Daerah (LOGOS), di bawah kerjasama dengan kepala staf teritorial panglima TNI untuk memodifikasi komando teritorial di Indonesia selama 2001-2002. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya