News Minggu, 09 April 2023 | 15:04

Wali Kota Bogor Bima Arya: Toleransi Tidak Bisa Tumbuh hanya dengan Retorika dan Narasi

Lihat Foto Wali Kota Bogor Bima Arya: Toleransi Tidak Bisa Tumbuh hanya dengan Retorika dan Narasi Wali Kota Bogor Bima Arya. (Foto: Ist)
Editor: Tigor Munte

Bogor - Bagi Wali Kota Bogor Bima Arya, ada dua rasa tentang Gereja Kristen Indonesia (GKI) Pengadilan Bogor, yang diresmikan Menko Polhukam Mahfud Md pada Minggu, 9 April 2023.

Satu rasa penyesalan, kedua tentang rasa bahagia. Menyesal karena tidak mampu menyelesaikan konflik gereja itu dengan cepat sesuai mimpi para jemaat. 

"Izinkan saya sekali lagi memohon maaf karena terlambat 15 tahun" kata Bima dengan terbata, saat memberi sambutan kegiatan peresmian GKI Pengadilan Bogor, Minggu, 9 April 2023.

"Bahagia karena setelah 15 tahun, ujungnya adalah happy ending untuk semua," sambungnya.

Bima mengatakan, bagi warga GKI, gereja ini adalah wujud dari mimpi yang dicita-citakan, dan tempat yang diinginkan bersama untuk ibadah.

Tapi bagi semua pihak, gereja ini adalah sumber hikmah. Hikmah bahwa keberagaman dan toleransi tidak akan bisa tumbuh hanya dengan retorika dan narasi semata. 

"Toleransi dan keberagaman hanya akan bisa kita wujudkan dengan kebesaran hati dan kekuatan nyali," tandasnya. 

Dikatakannya, tidak mungkin semua pihak yang hadir dalam peresmian, tanpa memiliki kebesaran hati.

"Kebesaran hati majelis jemaat, kebesaran hati dari majelis sinode, kebesaran hati dengan mengikhlaskan proses berlanjut dari Haji Hasan, LPM, kebesaran hati RT RW, kebesaran hati MUI, kebesaran hati warga sekitar, dan kebesaran hati kita semua," ujarnya.

Menurutnya, tidak mungkin GKI Pengadilan Bogor yang megah berdiri tanpa keberanian. Keberanian dari Forkopimda untuk pasang badan di depan bahwa negara harus hadir untuk menjamin hak seluruh warga tanpa terkecuali.

"Tidak mungkin gereja ini hadir tanpa orkestra bersama melawan arus yang mungkin tidak mengenakkan, yang mungkin tidak sesuai dengan kehendak semua," sambungnya.

Wali Kota Bima menyebut pada tahun 2020, dia menunjuk seorang perempuan sebagai camat di Bogor Barat.

Kepada camat tersebut, dia menyampaikan tugas untuk membantu menyelesaikan konflik jemaat GKI Pengadilan, agar mereka kembali mendapatkan tempat untuk beribadah.

BACA JUGA: 

"Ibu camat itu kemudian bergerak tanpa kenal lelah membangun komunikasi dengan semua, dengan para kiai, RT, RW, LPM, para ustaz, ormas, semua dengan tanpa lelah. Izinkan saya mengapresiasi, meminta Ibu Hesti berdiri. Terima kasih Ibu Hesti," katanya.

Dialog dan Monumen

Wali Kota Bima mengatakan, dialog adalah kata kunci. Dialog atas dasar kesetaraan dan keterbukaan. Dialog seperti itu akan membawa kepercayaan, dan kepercayaan berujung pada kesepakatan.

Dia kemudian menyampaikan terima kasih saat dialog dengan Menko Polhukam Mahfud Md, yang mengatakan negara harus hadir, bahwa aparat akan membekap penuh ikhtiar Pemko Bogor. 

Hal sama disampaikannya kepada Mendagri Tito Karnavian yang disebutnya sebagai guru, yang sudah mengelola konflik karena jam terbangnya menangani konflik panjang di Indonesia. 

"Bapak Prof Tito Karnavian. Pak Tito mengajarkan kita merumuskan secara detail, melakukan pemetaan dan tidak hanya bermodalkan retorika saja. Terima kasih Pak Tito, terima kasih Pak Mahfud," katanya.

Wali Kota Bima juga sampaikan terima kasih kepada Komnas HAM, yang tak bosan mengingatkan bahwa ada utang yang belum selesai.

Hal sama disampaikan kepada Asia Foundation dan Paramadina yang membangun pemahaman atas keberagaman di Kota Bogor.

"Gereja ini memang spesial karena bukan saja menjadi tempat ibadah rutin para jemaat sekalian. Tetapi insya allah, akan menjadi monumen pengingat yang abadi bahwa kebersamaan hanya akan tercipta ketika kita menerima dan memahami perbedaan," ungkapnya.

Bima menyitir ucapan almarhum Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang pernah mengatakan, bahwa penerimaan perbedaan bukanlah kelemahan, menerima perbedaan adalah awal dari satu kekuatan. 

"Semoga hikmah sejarah panjang gereja ini menjadi kekuatan bagi bangsa ini untuk terus merawat kebersamaan dan keberagaman. Semoga cerita panjang perjalanan gereja ini juga menambah keyakinan bagi seluruh pemimpin, seluruh kepala daerah, untuk terus memuliakan manusia dan menjadikan kota-kota di Indonesia, kota untuk semua," sebutnya.  

"Hari ini istimewa karena bertepatan dengan Paskah, semangat Paskah adalah semangat kemenangan, kebangkitan, dan harapan. Hari ini tidak ada yang kalah, hari ini semua dari kita menang. Selamat hari Paskah, selamat merayakan kemenangan, mari kita bangkit, kita jemput Indonesia yang beragam, Indonesia yang penuh harapan," katanya menyudahi sambutan. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya