Cirebon - Kedatangan Ketua DPR RI Puan Maharani ke Kampung Cangkol Kota Cirebon, sempat diwarnai aksi dorong yang dilakukan beberapa pengawal berbadan tegap terhadap jurnalis yang meliput. Senin, 4 Juli 2022.
Aksi dorong itu amat disayangkan. Pasalnya, pengawal Puan tersebut hanya mengijinkan tim rombongan yang boleh mengambil foto Puan saat menemui masyarakat Cangkol.
"Jangan disini, jangan ambil foto, pulang -pulang, minta saja ke media DPR," kata pengawal yang tidak diketahui namanya sambil mendorong jurnalis yang sudah menunggu
Aksi dorong kembali dilakukan pengawal, saat Puan melintas menuju tempat acara dialog dengan para nelayan. Saat itu, jurnalis yang terdiri media tv, online, cetak, dan radio sudah berdiri di pinggir jalan dan tidak menganggu jalur Puan.
"Bang kasar amat, gak bisa apa ngomong baik-baik," ujar beberapa Jurnalis yang sempat memprotes aksi tersebut.
Ketua IJTI Cirebon Raya, Faisal Nurathman mengecam dan mengutuk tindakan pengawal Puan Maharani yang melarang dan mendorong jurnalis saat meliput.
"Ikatan Jurnalis Televisi Pengda Cirebon Raya, mengecam dan mengutuk tindakan pengawal atau pihak keamanan dari ketua DPR RI Puan Maharani, yang melarang dan mendorong Jurnalis saat melakukan peliputan kunjungan kerja ketua DPR RI Puan Maharani," tegasnya
Menurut Faisal, aksi yang dinilai telah mencemari kebebasan pers tersebut terjadi saat Puan Maharani tiba dan berjalan menuju tempat kunjungan.
"Ini sudah bentuk kekerasan dan pelanggaran Undang Undang Pers, karena sudah menghalangi dan melarang Jurnalis dalam menjalankan tugas peliputannya" ungkap Faizal Nurathman, Ketua Cirebon Raya
Selain itu juga, IJTI Cirebon Raya akan mengadukan insiden tersebut ke Dewan Pers dan Pihak Kepolisian karena IJTI Cirebon Raya menilai, tindakan yang dilakukan pengawal Ketua DPR RI sudah melanggar Undang Undang Pers.
"Kita akan segera melaporkan kejadian ini ke dewan pers dan pihak kepolisian, agar segera di tindak lanjuti, dengan bukti bukti foto dan Video " lanjutnya .
Tak hanya itu, Ketua IJTI Cirebon Raya juga menuntut kepada Puan Maharani agar segera menyampaikan permintaan maaf secara terbuka , atas tindakan anak buahnya yang dinilai telah mencederai kebebasan pers.
"Kami meminta agar Puan Maharani yang digadang gadang akan mencalonkan sebagai presiden, segera meminta maaf atas tindakan anak buahnya," tambahnya.
Baca juga:
Korban Semeru Jalan Kaki Menuju Jakarta, Hendak Menemui Jokowi
Puluhan WNI Dideportasi dari Arab Saudi, DPR: Pemerintah Mesti Beri Perlindungan
Sementara Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Cirebon, Muslimin, menyayangkan sikap arogan pengawal Ketua DPR RI Puan Maharani, yang melarang jurnalis melakukan tugas meliput. Pihaknya berharap, Puan Maharani untuk melakukan evaluasi kepada pengawalnya.
"Kami sangat menyayangkan sikap arogan pengawal Ketua DPR RI Puan Maharani, seharusnya mereka memberi ruang untuk teman-teman jurnalis melakukan tugasnya meliput agenda kerja Puan di Cirebon. Saya berharap ini tidak terulang kembali, harus dilakukan evaluasi untuk mendapat simpati masyarakat," ujarnya. []