Jakarta - Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat Mandiri, Ferdinand Hutahaean menilai pernyataan Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas pada Kongres Ekonomi Umat Islam II MUI Jumat, 10 Desember 2021 lalu, sangat memalukan.
Ferdinand berpandangan, Anwar Abbas telah mencoreng lembaga MUI atas kritikan yang disampaikan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Musababnya, Waketum MUI itu dinilai melemparkan kritikan tanpa menggunakan data akurat yang berujung merusak nama baik MUI.
Selain itu, politisi nasional ini juga menganggap yang disampaikan Anwar Abbas kepada Presiden Jokowi terlalu tendensius.
Padahal Presiden Jokowi hadir sebagai tamu kehormatan atas undangan MUI dan memberi sambutan pada acara tersebut.
Sebagai tuan rumah, lanjutnya, MUI yang diwakilkan Anwar Abbas justru menyerang tamunya dengan pernyataan-pernyataan yang justru mempermalukan dirinya sendiri sebagai seorang Waketum MUI yang memiliki gelar doktor.
"Sepertinya Anwar Abbas lupa kata bijak leluhur kita bahwa tamu adalah raja," kata Ferdinand dalam keterangan resminya, Rabu, 15 Desember 2021.
Ferdinand menegaskan, apa yang disampaikan oleh Anwar Abbas di hadapan Presiden Jokowi amatlah tidak patut. Pandangannya, Jokowi seperti dipersalahkan atas sesuatu yang bukan perbuatannya.
"Dan lebih konyol lagi disalahkan atas sesuatu yang justru adalah prestasi dan harus dibanggakan yaitu soal menurunnya angka gini ratio," ujarnya.
Anwar Abbas melihat angka gini Ratio yang semakin mengecil sebagai sesuatu yang buruk, padahal kata Ferdinand, semakin kecil angka gini ratio, maka semakin baik.
"Sungguh memalukan bagi MUI, waketumnya tak paham tentang gini ratio tapi bicara dengan intonasi kenang," tuturnya.
Lantas dia menyarankan Anwar Abbas minta maaf kepada Jokowi dan kepada pemerintah atas pernyataan menyoal lahan, gini ratio, dan semua hal yang tidak faktual serta tidak berbasis data seperti yang disampaikan dalam forum itu.
"Permintaan maaf ini penting, Anwar Abbas sebagai ulama harus menunjukkan contoh yang baik kepada masyarakat, kalau salah harus minta maaf, bukan malah bercongkak diri seolah tidak menjadi masalah melakukan kesalahan," tuturnya.
"Sekali lagi saya menyarankan Anwar Abbas untuk minta maaf, tunjukkan diri patut diteladani. Ambil hikmah dari yang terjadi bahwa Tuhan lebih melindungi Jokowi dari serangan opini buruk dan negatif kala itu. Justru Anwar Abbas yang jadi bahan tertawaan publik," sambungnya.
Selain itu, dia menganggap jawaban yang disampaikan Presiden Jokowi pada forum itu patut diapresiasi.
"Saya melihat Presiden tidak terima dipersalahkan atas kesalahan orang lain, dan tidak diterima dinilai buruk atas prestasi menurunkan angka kemiskinan dan angka gini ratio," ucap Ferdinand Hutahaean.[]