Jakarta - Empat kelompok pelaku usaha pariwisata/ekonomi kreatif di dua kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur mendapatkan bantuan pemerintah khusus (Banpersus) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Banpersus ini adalah Bantuan Pemerintah Khusus untuk para pelaku Ekonomi kreatif di berbagai bidang khususnya di wilayah Flores, Lembata, dan Alor. Distribusi Banpersus ini disalurkan melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Keempat kelompok yang mendapatkan bantuan ini berdasarkan atas usulan melalui hak aspirasi anggota Komisi X DPR RI Fraksi PDI Perjuangan asal Dapil NTT 1, Andreas Hugo Pareira (AHP).
"Yang mana saya sebagai anggota DPR RI Komisi X yang bermitra kerja dengan Kemenparekraf dapat mengusulkan kepada pihak Kementerian melalui hak aspirasi anggota Komisi X untuk para pelaku Ekraf tersebur agar dapat menerima program ini (tentu saja atas rekomendasi saya)," kata Andreas Hugo Pareira, di Jakarta Sabtu 11 Desember 2021.
Menparekraf Sandiaga Uno Kagum dengan Keindahan Desa Waerebo Manggarai
Kendati demikian para pelaku Ekraf ini harus mengusulkan proposal dan memenuhi persyaratan-persyaratan yang ada di Kemenparekraf; seperti Badan Hukum, NPWP dan beberapa persyaratan lain yang diminta.
Bantuan yang diberikan berupa peralatan kerja untuk memproduksi produk-produk kreatif yang tentunya diharapkan mempunyai nilai ekonomi sehingga bisa mendukung aktivitas kemandirian para pelaku ekraf.
Nilai Banpersus ini awalnya sebanyak 50 juta, namun karena pemotongan anggaran (refoccusing) di kementerian dan lembaga kemudian untuk tahun 2021 dialokasikan 25 juta per unit kerja.
Dalam kesempatan ini, AHP yang merupakan politisi PDIP ini mengucapkan selamat kepada Sanggar Seni Wela Kaweng, Yayasan Yultin Sejahtera, Flores Human Orchestra dan Nestornation, yang meemperoleh Program Banpersus 2021 ini.
"Semoga dengan bantuan yang diberikan oleh negara dengan modal kreasi yang dimiliki oleh para pelaku ekraf dan modal-modal awal yang sudah dimiliki, akan lebih melipatgandakan produktivitas teman-teman pelaku ekraf," pungkasnya.