Daerah Kamis, 05 Desember 2024 | 18:12

Dari E-Kinerja hingga Sedekah Sampah: Inovasi Pematangsiantar Raih Pengakuan Nasional

Lihat Foto Dari E-Kinerja hingga Sedekah Sampah: Inovasi Pematangsiantar Raih Pengakuan Nasional Pematangsiantar terus menunjukkan eksistensinya di tingkat nasional. Wali Kota Pematangsiantar, Susanti Dewayani

Siantar - Pematangsiantar terus menunjukkan eksistensinya di tingkat nasional. Dalam ajang Innovative Government Award (IGA) 2024, Wali Kota Pematangsiantar, dr. Susanti Dewayani, SpA, hadir langsung untuk menerima penghargaan atas sejumlah inovasi unggulan yang berhasil dijalankan oleh berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sepanjang tahun ini.

Dr. Susanti menjadikan momen ini sebagai langkah awal untuk meraih predikat Kota Terinovatif di masa depan.

“Keseluruhan inovasi ini diharapkan dapat mempercepat layanan dan meningkatkan mutu pelayanan prima kepada masyarakat. Ini menjadi bukti bahwa Pematangsiantar serius dalam menghadirkan solusi terbaik untuk warganya,” ujar Wali Kota pada Kamis (05/12/2024).

Sejumlah inovasi yang diajukan Pemko Pematangsiantar dalam IGA 2024 adalah terobosan yang menjawab kebutuhan masyarakat sekaligus meningkatkan efisiensi pemerintahan. Berikut inovasi-inovasi unggulan tersebut:

  1. E-Kinerja (BKPSDM): Sistem yang mendigitalisasi absensi dan pelayanan kepegawaian untuk memudahkan pegawai.
  2. Integrasi Sistem Pemungutan Pajak Restoran (BPKPD): Optimalisasi penerimaan pajak daerah dari kegiatan makan dan minum.
  3. LIBASS (Dinas Damkar): Program kesiapsiagaan layanan pemadam kebakaran berbasis laporan masyarakat.
  4. PAK KELING (Disdukcapil): Layanan administrasi kependudukan keliling untuk menjangkau warga hingga pelosok.
  5. PARSIANTAR MANTAB (Dinas Arsip): Strategi penyusutan arsip untuk menjaga akuntabilitas dan arsip statis.
  6. Sedekah Sampah untuk Stunting (Kecamatan Siantar Barat): Inovasi berbasis lingkungan yang berkontribusi pada pencegahan stunting.
  7. SINGADARAT PSC 119 (Dinas Kesehatan): Sistem penanggulangan gawat darurat berbasis teknologi.
  8. SISADA (Sistem Informasi Satu Data): Pengelolaan data terpadu yang mendukung pengambilan keputusan lebih akurat.

Keseluruhan inovasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi pelayanan, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

IGA 2024 melibatkan 529 pemerintah daerah dengan 31.719 inovasi yang diajukan.

Ajang ini digagas oleh Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN), Kementerian Dalam Negeri, bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai tim juri.

Kepala BSKDN, Yusharto Huntoyungo, menyampaikan pentingnya daerah untuk terus mereplikasi inovasi dengan prinsip Amati, Tiru, dan Modifikasi (ATM).

Ia juga mendorong daerah untuk berpartisipasi dalam Forum Aktor Replikasi Inovasi guna memperluas implementasi program yang telah terbukti efektif.

Meski inovasi Pematangsiantar mendapat apresiasi, Wakil Menteri Dalam Negeri, Ribka Haluk, mengingatkan bahwa daerah-daerah inovatif masih didominasi wilayah Jawa.

Ia berharap daerah di Indonesia tengah dan timur dapat mengejar ketertinggalan dengan memanfaatkan program seperti IGA untuk mendorong inovasi di wilayah masing-masing.

Keberhasilan Pematangsiantar dalam menciptakan inovasi yang berdampak nyata bagi masyarakat menjadi bukti bahwa kolaborasi antara OPD dan kepemimpinan yang visioner dapat mendorong transformasi pelayanan publik.

Dengan deretan program unggulannya, Pematangsiantar berpeluang besar menjadi kota terinovatif di masa depan dan menjadi inspirasi bagi daerah lain.

Ajang IGA 2024 sekaligus mempertegas pentingnya inovasi dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih baik dan pelayanan publik yang lebih cepat, efisien, serta inklusif.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya