News Kamis, 17 Februari 2022 | 15:02

Debat Panas Fahri Hamzah dan Andre Rosiade Soal Amplop Berseliweran di Komisi VI DPR

Lihat Foto Debat Panas Fahri Hamzah dan Andre Rosiade Soal Amplop Berseliweran di Komisi VI DPR Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah dan anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade debat panas dalam acara 'Adu Perspektif' Detikcom-Total Politik itu disiarkan akun YouTube Detikcom, Kamis, 17 Februari 2022.(Foto:Opsi/Tangkapan layar)

Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah dan anggota DPR RI Andre Rosiade debat panas gegara isu amplop berseliweran di Komisi VI DPR dan kebiasaan legislator periode lama yang kerap main golf hingga karaoke dengan direksi BUMN.

Debat panas Fahri dan Andre ini berlangsung dalam acara `Adu Perspektif` Detikcom-Total Politik itu disiarkan akun YouTube Detikcom, Kamis, 17 Februari 2022.

"Kalau soal BUMN ya memang saya kan memprotes rapat dengan BUMN itu kira-kira 2005-2006. Anda cari di beberapa media, saya pernah komplain tentang amplop yang berseliweran di Komisi VI 2005-2006, itu," kata Fahri mengutip Detikcom, Kamis, 17 Februari 2022.

Selain itu, dia juga menyinggung DPR yang hanya mau melaksanakan rapat dengan BUMN `berlemak`. Sementara, menurut dia, perusahaan pelat merah yang `kurus` tak pernah mendapatkan perhatian.

"Mohon maaf ya, kan ini rapatnya dengan (BUMN, red.) yang banyak duitnya, ya kan. Kan dengan yang berlemak ini rapatnya, yang kurus-kurus, yang mau mati enggak diurus. Jadi sebenarnya mohon maaf ini, Bung Andre, saya ngertilah argumennya dari A sampai Z, tetapi menurut saya jangan lagi karena itu sudah punya mekanismenya," ujarnya.

Dia lantas meminta agar budaya seperti itu dihentikan. Dia juga menyinggung kebiasaan anggota DPR mengajak golf para direksi BUMN.

"Korporasi itu serahkan kepada mekanisme pasar, dia yang akan menciptakan kultur baik di dalam korporasi. Tapi kalau Anda ajak panggil terus main golf, nanti karaoke dan sebagainya itu rusak," tuturnya.

Lebih lanjut, Fahri mengungkapkan secara terperinci terkait potensi tergerusnya profesionalisme BUMN. Dia berpandangan, ada potensi kongkalikong pemilihan direksi BUMN dengan anggota DPR menekan menteri.

"Saya mohon maaf karena itu nanti berefek kepada, misalnya, dia memerlukan anggota dewan supaya bertahan sebagai direksi. Nanti anggota dewan disuruh teken menterinya supaya dia yang diangkat dan seterusnya kemudian ada orang bawa proyek, oh dia ternyata mitra dari BUMN tertentu," katanya.

"Dia bawa politisi ini, politisi itu, suruh tekan BUMN-nya bahkan disuruh marah-marahin di ruang sidang. Sudahlah ini kita udah tahu semua, Bung Andre, janganlah ini diteruskan, biarkan ini menjadi mekanisme korporasi," sambung Fahri menambahkan.

Merespons itu, Andre Rosiade menilai bahwa Fahri Hamzah kurang informasi. Dia menegaskan, DPR periode saat ini tidak seperti yang disampaikan oleh Fahri.

"Makanya saya bilang Bang Fahri ini kurang update, hanya melihat di puncak gunung es. Saya juga bingung amplop ceritanya, main karaoke, gitu. Saya nggak tahu kalau periode yang lalu ya, Bang Fahri, kalau periode sekarang clear ya, Bang Fahri. Jadi saya ingin sampaikan ke Bang Fahri, kita nggak rapat sama yang besar-besar saja, rapat kecil-kecilnya juga banyak," ujar Andre.

Lebih lanjut, dia juga membeberkan kinerjanya selama menjadi anggota Komisi VI DPR. Dia bahkan mengatakan usulan terkait masalah minyak goreng ditampung pemerintah.

"Saya sampaikan, kita rapat bukan hanya dengan BUMN. bang Fahri kalau ikuti kami Komisi VI dari bulan November, Desember, dan Januari, bagaimana kami soal minyak goreng. Bang Fahri bisa cek itu. Jadi Bang Fahri jangan bilang kita gak kerja soal minyak goreng," ujarnya.

Dia menegaskan rapat Komisi VI DPR berjalan transparan. Menurutnya, masyarakat bisa melihat langsung ada atau tidaknya titipan pertanyaan dalam rapat seperti yang disebut Fahri.

"Rapat komisi VI ini sekarang DPR transparan, seluruh rapat itu disiarkan di media sosial YouTube, Facebook, TV parlemen, rakyat bisa menilai secara langsung apakah memang rapat kerja atau rapat dengar pendapat dengan Menteri BUMN atau BUMN-BUMN itu ada politisasinya arau titipan-titipan pertanyaan seperti yang disampaikan Bang Fahri. Yang saya rasakan sekarang produktif," tuturnya.

Andre mengatakan kerja anggota Komisi VI DPR periode sekarang seperti cuci piring. Dia menyebut banyak BUMN yang bermasalah dan harus diselesaikan.

"Bagaimana kita menyelesaikan BUMN-BUMN yang banyak bangkrut sekarang, BUMN-BUMN yang bermasalah karena kebijakan masa lalu dan alhamdulillah ini Bang Fahri saya laporkan saat ini Bang, tercatat laba bersih meningkat signifikan 2021 mencapai Rp 61 triliun, dari tahun sebelumnya hanya Rp 13 triliun. Itu karena siapa? karena fungsi pengawasan DPR di Komisi VI," tuturnya.

Politikus Gerindra itu meminta masyarakat melihat secara objektif kerja Komisi VI DPR. Dia mencontohkan mengenai penggabungan 3 BUMN yang saat ini dinilai memberikan manfaat.

"Contoh bagaimana kita bisa melakukan penggabungan 3 BUMN, BRI, pegadaian, dan penanaman modal. Permodalan nasional madani itu untuk apa? Untuk menciptakan ekosistem ultramikro sehingga nanti ke depan masyarakat kecil UMKM dan rakyat-rakyat kecil itu bisa mendapatkan akses permodalan tanpa tergantung lagi dengan rentenir itu kerja siapa? Komisi VI DPR RI yang bekerja produktif," ucap Andre Rosiade.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya