News Senin, 07 Maret 2022 | 14:03

Dengar Wacana Pemilu Ditunda, Susno Duadji: Pelacur Politik Haus Kekuasaan

Lihat Foto Dengar Wacana Pemilu Ditunda, Susno Duadji: Pelacur Politik Haus Kekuasaan Susno Duadji. (Foto: Instagram/susno_duadji)
Editor: Eno Dimedjo

Jakarta - Mantan Kabareskrim Susno Duadji mengaku tak kuat menahan tawa saat mendengar usulan dari sekelompok orang yang meminta agar gelaran Pemilu 2024 diundur. Bekas perwira polisi ini, menyebut gerombolan tersebut sebagai pelacur politik yang haus kekuasaan.

Melalui cuitan di akun media sosial Twitter miliknya, Susno Duadji juga mengimbau kelompok tersebut agar bertani seperti dirinya, dan tak lagi membuat wacana yang aneh-aneh.

"Saya sebagai petani kampung dan pensiunan yang tinggal di desa pelosok, mendengar usulan Pemilu ditunda, langsung ketawa sinis," kata Susno Duadji, dikutip Opsi pada Senin, 7 Maret 2022.

"Apa maunya para pelacur politik haus kuasa, sudahlah, bertani sepert saya saja, jangan aneh-aneh," ujar dia lagi.

Sementara dalam rangkaian cuitan yang berbeda, Susno Duadji mempertanyakan usulan dan wacana pengunduran jadwal pemilu dan kaitannya dengan masa jabatan para menteri dan presiden.

Susno menilai, pengunduran jadwal pemilu merupakan langkah yang mengkhianati konstitusi dan menginjak-injak demokrasi yang telah lama diperjuangkan dengan darah dan keringat.

"Pemilu ditunda, apakah masa jabatan Presiden, kabinet, anggota DPR dan DPRD, DPD, MPR juga diperpanjang sampai Pemilu selesai diadakan? Pemilu ditunda apakah otomatis masa jabatan Presiden, DPR/D, DPD dan MPR diperpanjang, kalau iya terus siapa yang ngebet minta penundaan Pemilu?" kata dia.

"Menunda Pemilu dengan alasan yang dibuat-buat bukankah ini khianati konstitusi, injak nilai demokrasi yang diperjuangkan penuh keringat dan darah demi nafsu politik kelompok dan golongan orang haus kuasa?" tuturnya lagi.

 Susno Duadji. (Foto: Instagram/susno_duadji)

Susno Duadji sendiri dikenal publik sebagai mantan perwira polisi yang pernah menjabat sebagai Kabareskrim pada tahun 2008-2009 lalu.

Susno Duadji sempat menyatakan mundur dari jabatannya pada tanggal 5 November 2009, akan tetapi pada 9 November 2009 ia aktif kembali sebagai Kabareskrim Polri. Kemudian pada 24 November 2009, Kapolri secara resmi mengumumkan pemberhentiannya dari jabatan tersebut.

Nama Susno Duaji sempat mencuat dan jadi perbincangan publik lantaran ucapan kontroversialnya yang menyebut diksi cicak versus buaya saat berseteru dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Jenderal bintang tiga itu juga pernah merasakan kehidupan di balik jeruji penjara dengan tuduhan menggelapkan dana pengamanan Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2008 dan kasus korupsi PT Salmah Arowana Lestari. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya