Medan - Desa Silalahi I berada di Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, Sumatra Utara. Desa yang masih berada di Kawasan Danau Toba ini, pusat situs budaya nenek moyang marga Silalahi.
Dan kabarnya di sana juga terdapat aliran air sungai yang bisa menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Bisa percaya, bisa tidak.
Letak geografis Desa Silalahi 1 berada di antara perbukitan dan hamparan Danau Toba. Itu sebabnya desa ini pas sebagai tujuan wisata, karena lanskap alamnya sangat indah dan menarik.
Dilansir dari https://jadesta.kemenparekraf.go.id, lokasi desa ini berjarak 28 kilometer dari pusat Kabupaten Dairi. Berada di ketinggian 1.012 meter dari permukaan laut.
Di daerah dataran tinggi ini akan ditemukan lahan pertanian sekitar 98 hektare yang digunakan warga untuk bercocok tanam padi dan bawang.
Kawasan hutan lindung di sana mencapai 212 hektare. Cukup luas. Wilayahnya berada di Geosite Silahisabungan, dan merupakan dinding Kaldera Toba bagian barat.
Desa Silalahi I memiliki kontur tanah yang berbatu dan kemiringan yang terjal. Uniknya, kontur tanah merupakan tempat tumbuhnya bawang merah.
Baca juga:
Wuih, Danau Toba Punya Negeri di Atas Awan Ternyata
Hasil buah yang paling populer di desa ini adalah Mangga Udang, yaitu mangga yang berukuran kecil namun memiliki rasa yang manis.
Selain itu, terdapat pula berbagai tumbuhan obat-obatan, seperti Simonang-monang (edelweiss) dan Babarus serta beberapa jenis Anggrek Hutan.
Lokasi wisata di daerah ini lumayan menantang untuk dikunjungi. Ada Air Terjun Sibola Huta, yang artinya memiliki air yang membelah kampung.
Aliran airnya mengalir ke Sungai Simanggohi dan Aek Sipaulak Hosa, yang airnya dipercaya dapat menyembuhkan segala jenis penyakit.
Kaya pula dengan wisata budaya peninggalan sejarah yang dipercaya kesakralannya. Seperti Batu Sigadap, Aek Namartu Uruk Nihuta, Paccur Aek Simarjambulan, Pancur Aek Simanete, Aek Parsapadangan, Lajangan (Parlogingan) 60 hektare.
Pagar Parorot Sidabariba, Situs Parbiangsaan, Sihordong Lae Pondom, Pagar Parorot Pintu Batu, Pagar Parorot, Ruma Tukkup, dan Pagar Parorot Sidebang.
Anda juga bisa melihat peninggalan bangunan tradisional berupa rumah tradisional dengan ciri khas, yakni perpaduan antara Pakpak, Simalungun, dan Toba.
Kepemilikan bangunan ini adalah yang memiliki ikatan saudara, terutama untuk saudara perempuan. Ini kemudian yang menjadi sangat menarik, karena berbeda dengan desa lainnya. []