Jakarta - Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Jimmy Panjaitan mengatakan pariwisata di Indonesia menyumbang nilai ekspor yang cukup besar bagi negara, namun anggaran untuk pariwisata super prioritas masih kurang.
Hal ini disampaikan Jimmy saat menjadi narasumber dalam kegiatan FGD program sekolah pimpinan utama Bank Indonesia (Sestabi) 7 yaitu Sekolah Pendalaman Sektoral Dalam Negeri (PSDN) dalam rangka promosi jabatan dari level asisten direktur sampai dengan deputi direktur Bank Indonesia, di Hotel Niagara Parapat, Simalungun, Sumatera Utara, Rabu, 18 Mei 2022.
"Penting bagi bapak dan ibu future leader Bank Indonesia untuk bisa merumuskan kebijakan yang mendukung bangkitnya pariwisata di Danau Toba ini,” ujarnya.
Jimmy menambahkan fokus BPODT saat ini adalah mencari investor yang ingin membangun kawasan otoritatif seluas 386,72 hektar.
Menurutnya fokus mencari investor tersebut untuk mencapai revenue Badan Layanan Umum (BLU) agar bisa mandiri dalam mengelola serta mewujudkan pariwisata berkelanjutan. "Dan dari sisi sumber daya manusianya agar bisa meningkatkan ekonomi masyarakat,” katanya.
Jimmy memaparkan capaian, tantangan, dan strategi BPODT dalam mengembangkan kawasan Danau Toba menjadi destinasi premium terutama di zona otoritatif. Sebagaimana diketahui, BPODT ditugaskan untuk mengelola kawasan otoritatif seluas 386,72 hektar sebagai BLU.
Dilansir dari laman bi.go.id, Sestabi merupakan sekolah pimpinan utama Bank Indonesia yang mempersiapkan sumber daya yang siap untuk menduduki posisi deputi direktur Bank Indonesia. Kegiatan yang diselenggarakan di kawasan Danau Toba ini diikuti langsung oleh 12 orang peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Kegiatan dibuka langsung oleh Hernowo Koentoadji selaku Deputi Direktur Bank Indonesia Institute. kegiatan Pendalaman Sektoral Dalam Negeri (PSDN) yang menjadi syarat promosi jabatan kali ini terbagi menjadi 3 group yaitu Sumatera Utara dengan fokus infrastruktur dan pariwisata, Semarang terkait pertanian manufaktur, dan Banjarmasin terkait kehutanan dan keuangan. Jumlah peserta di Group Sumut 12 orang yang dibagi dalam 2 kelompok. Di akhir PSDN peserta diwajibkan membuat laporan untuk penilaian terkait fokus masing-masing.
“Pariwisata sebagai salah satu fokus bahasan pendalaman sektoral dalam negeri kali ini karena melihat pariwisata menjadi salah satu sektor terbesar terhadap pertumbuhan suatu negara yang harus berjalan beriringan dengan infrastruktur, dan Danau Toba sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas telah mengalami pembangunan infrastruktur yang sangat luar biasa untuk menunjang kepariwisataan di Danau Toba,” ujar Hernowo. []