News Kamis, 04 Mei 2023 | 18:05

Diskusi GAMKI di Uniera Malut, Sahat: Mudah Jadi Pengusaha Karena Kemajuan Teknologi

Lihat Foto Diskusi GAMKI di Uniera Malut, Sahat: Mudah Jadi Pengusaha Karena Kemajuan Teknologi Pendiri RMI, Sahat Sinurat. (foto: dok. Opsi).

Jakarta - Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) menggelar diskusi dengan tema "Millenial Indonesia di Era Disrupsi", di Aula Kampus Universitas Halmahera (Uniera) Des Wari Kecamatan Tobelo, Halmahera Utara (Halut) Maluku Utara (Malut), Kamis, 4 Mei 2023.

Sekretaris Umum DPP GAMKI Sahat M.P Sinurat menyampaikan bahwa revolusi industri saat ini mendorong terjadinya disrupsi dalam berbagai bidang yang memberikan tantangan dan peluang, termasuk bagi generasi milenial.

"Saat ini, kita mengalami dua disrupsi yang luar biasa yaitu bidang teknologi karena revolusi industri dan gaya hidup karena adanya perubahan generasi yang menyebabkan perubahan gaya hidup," kata Sahat dalam paparannya.

"Perubahan terjadi begitu cepat akibat disrupsi. Perkembangan teknologi juga telah bergeser sehingga perusahaan teknologi digital merajai ekosistem dan ekonomi dunia," sambungnya.

Ia mengungkapkan, dulu kala perusahaan general electric mampu menguasai dunia. Namun, saat ini perusahaan berbasis teknologi seperti Google, Facebook, dan lainnya yang menjadi penguasa ekonomi dunia. Tak hanya itu, terjadi pergeseran terhadap nilai perusahaan.

Jika dulu nilai perusahaan ditentukan oleh fisik seperti bangunan dan tanah serta lainnya, lanjutnya, namun saat ini hal itu tidak lagi menjadi penting. Yang menjadi penting yaitu data menjadi aset paling bernilai bagi perusahaan.

"Hal itulah yang menimbulkan dampak pada generasi milenial, generasi milenial memiliki jiwa wirausaha yang tinggi, namun lemah dalam eksekusinya. Di era ini mudah menjadi pengusaha karena kemajuan teknologi. Hanya saja generasi milenial tingkat kesuksesan usahanya masih rendah karena faktor gaya hidup yang masih konsumtif," ujarnya.

Oleh sebab itu, kata dia, generasi muda yang ada di Kampus Uniera Halmahera Utara, Maluku Utara harus mampu membangun kolaboratif dan membentuk komunitas-komunitas yang fokus pada minat dan kompetensi masing-masing.

"Setelah itu, kita bisa melihat potensi Maluku Utara untuk dikembangkan melalui komunitas masing-masing dengan memanfaatkan media sosial sehingga kita tidak lagi menggunakan cara-cara konvensional dalam mengembangkan potensi daerah kita. Misalnya, kita pasarkan hasil bumi Maluku Utara melalui media sosial dan aplikasi atau portal-portal yang ada. Sehingga, jangkauan pasarnya dapat menjangkau secara Nasional dan disebarluaskan ke negara-negara lain," kata dia.

Selain itu, ia juga mendorong milenial mampu mengembangkan bahasa Inggris, untuk mempermudah jangkauan teman-teman ke lingkungan Internasional, itu yang menjadi dorongan dari kami untuk teman-teman di Kampus Uniera Tobelo Halmahera Utara khususnya dan se-Maluku Utara.

"Sehingga saya berharap teman-teman lulusan Kampus Uniera jangan malas bersaing untuk memperluas jejaring, jangan hanya jejaring yang ada di Maluku Utara, tapi juga bisa membangun jejaring ketingkat Nasional," katanya.

Sementara itu, Dosen Fakultas Teologi Uniera Riko Djanti mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada pengurus DPC GAMKI Halut, atas penyelenggara kegiatan diskusi tersebu

"Kami dari pihak kampus Uniera menyampaikan Apresiasi dan Terima Kasih kepada pengurus DPC GAMKI yang telah menggelar diskusi tersebut. Harapan kami, semoga dengan adanya diskusi ini, mahasiswa Uniera sebagai generasi muda mampu menjawab tantangan di Era Distupsi saat ini, dengan memanfaatkan dunia IT melalui sosial media. Sehingga Generasi Muda millenial di Halmahera Utara khususnya, dan Maluku Utara mampu bersaing dengan daerah-daerah lain di Indonesia bahkan mampu menembus sampai ke Dunia Internasional," ucapnya.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya