Jakarta - Pihak berwenang Kolombia yang tidak disebutkan namanya mengungkap kepada wartawan bahwa tubuh drummer Foo Fighter Taylor Hawkins mengandung heroin pada saat kematiannya.
Laman Variety melaporkan, kabar tersebut diberitakan oleh majalah setempat yang bernama Semana. Selain itu, jantung organ Taylor Hawkins juga dikabarkan membesar saat ditemukan meninggal dunia.
Semana melaporkan bahwa dokter forensik terkejut dengan ukuran jantung drummer itu yang lebih dari 600 gram, dan percaya jika ini adalah faktor yang membuat Hawkins dengan cepat meninggal.
Drummer Foo Fighter, Taylor Hawkins. (Foto: Istimewa)
Diberitakan sebelumnya, penabuh drum grup band Foo Fighter ditemukan tewas pada Jumat malam, 25 Maret 2022 di sebuah hotel di Kolombia.
Beberapa waktu kemudian, Band yang dipimpin Dave Grohl itu merilis pernyataan resmi di media sosial Twitter mengenai kematian Taylor pada Jumat malam, 25 Maret 2022 waktu setempat.
Laporan dari jaksa agung Kolombia menyebut bahwa dalam tubuh musisi berusia 50 tahun itu terdapat 10 zat obat-obatan pada saat kematiannya, termasuk antidepresan, benzodiazepin dan opioid serta THC.
Pernyataan tersebut dirilis otoritas setempat tanpa menyebut bahwa Taylor Hawkins meninggal karena overdosis.
"Dalam tes toksikologi urin yang dilakukan pada tubuh Taylor Hawkins, ditemukan 10 jenis zat," demikian isi pernyataan jaksa agung Kolombia, dikutip Opsi pada Minggu, 27 Maret 2022.
Baca juga: Meninggal Dunia, Jasad Drummer Foo Fighter Mengandung 10 Zat Narkoba
Baca juga: Drummer Foo Fighters Taylor Hawkins Meninggal di Kamar Hotel Kolombia
"Di antaranya: THC (ganja), antidepresan trisiklik, benzodiazepin dan opioid," kata mereka. []