News Kamis, 10 Maret 2022 | 11:03

Dituding Rilis Daftar 180 Penceramah Radikal, BNPT: Itu Hoaks

Lihat Foto Dituding Rilis Daftar 180 Penceramah Radikal, BNPT: Itu Hoaks Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irfan Idris. (foto: ist).

Jakarta - Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irfan Idris mengaku pihaknya tidak pernah merilis daftar 180 penceramah radikal dan intoleran seperti yang viral di WhatsApp.

Irfan menjawab beredarnya daftar 180 nama penceramah radikal, dua di antaranya ada Ustaz Abdul Somad (UAS) dan Felix Siauw.

Menurutnya, jika ada yang mempersepsikan BNPT mengeluarkan daftar nama penceramah radikal adalah kabar hoaks.

Baca jugaUAS dan Felix Siauw Dicap Radikal, Kemenag: Kita Tak Pernah Keluarkan Daftar

Irfan pun mengajak warga untuk mengkroscek informasi dan jangan mudah terprovokasi.

"Terkait dengan list daftar penceramah (radikal) itu, BNPT tak pernah merilis. Hoaks itu!" kata Irfan dalam wawancara dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis, 10 Maret 2022.

Irfan melanjutkan, BNPT tidak berwewenang merilis daftar nama penceramah atau ustaz radikal, meskipun lembaga itu bertugas dalam bidang pencegahan terorisme.

"Dan BNPT tidak punya kewenangan menentukan list seperti itu, makanya dengan media kita harus ajak masyarakat cerahkan jangan sampai terprovokasi, jangan sampai dengan sedikit list, ini hoaks!" ujarnya.

Baca jugaUstaz Abdul Somad dan Felix Siauw Masuk Daftar Penceramah Radikal

Irfan mengatakan, yang dilakukan BNPT alih-alih merilis daftar penceramah radikal, pihaknya bersinergi dengan gugus tugas tokoh agama untuk menekan bahaya radikalisme dan terorisme.

BNPT, kata dia, bukan lantas harus mengeluarkan atau merilis daftar nama penceramah yang terdeteksi radikal dan tidak radikal.

"Enggak seperti itu juga yang harus dilakukan BNPT. Tugas kita koordinasikan kementerian dan lembaga yang punya kewenangan. BNPT bukan only one yang harus lakukan seperti itu," ucapnya.

"Seluruh kompenen bangsa, seluruh kementerian lembaga, seluruh ormas, harus bersatu karena radikal terorisme ini yang menghalalkan segala cara atas nama ideologi kekerasan untuk mengganti Pancasila jadi negara agama," kata dia lagi.

Sebelumnya, beredar daftar nama 180 penceramah radikal di media sosial. Sejumlah pendakwah seperti Ustaz Abdul Somad (UAS), Felix Siauw, dan Ismail Yusanto masuk daftar itu.

"Beredar viral 180-an nama penceramah radikal dan disarankan nggak boleh diundang dan didengar," kata Felix di akun Instagram @felix.siauw. []

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya