News Rabu, 09 Februari 2022 | 11:02

DPR: Pendekatan Keamanan di Luar Batas Pernah Diterapkan pada Zaman Kompeni

Lihat Foto DPR: Pendekatan Keamanan di Luar Batas Pernah Diterapkan pada Zaman Kompeni Politikus Partai Demokrat Benny K Harman. (foto: Demokrat.or.id).

Jakarta - Anggota DPR Benny K Harman mengecam penangkapan warga Desa Wadas, Purworejo, hingga adanya pemutusan jaringan telepon seluler di desa tersebut jelang pengukuran oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Adapun, polisi mengaku telah mengamankan puluhan warga Desa Wadas, pada Selasa, 8 Februari 2022, dengan dalih mereka membawa senjata tajam saat cekcok dengan aparat.

Benny yang merupakan politikus Partai Demokrat itu pun melihat polisi sudah bertindak di luar batas layaknya kompeni.

Baca juga: Alissa Wahid Desak Kapolda Jateng Bebaskan Puluhan Warga Desa Wadas

"Ini contoh penggunaan pendekatan keamanan di luar batas-batas yang dibenarkan hukum," kata Benny melalui akun Twitter-nya dilihat Opsi, Rabu, 9 Februari 2022.

Dalam catatan sejarah, Benny melihat tindakan sewenang-wenang seperti ini sempat ada di zaman kolonial Belanda, dan berulang di era Ganjar Pranowo memimpin Jawa Tengah.

"Secara historis pendekatan seperti ini pernah diterapkan Daendels pada zaman kolonial Belanda di awal abad ke-19. Ingat Daendels? Dia gubernur jenderal yang memerintah Indonesia dengan cara-cara diktator. #Liberte," kata Benny.

Baca juga: Memanas, Putri Gus Dur Minta Ganjar Pranowo Tunda Pengukuran Waduk di Purworejo

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Polisi Iqbal Alqudusy mengatakan pihaknya mengamankan sedikitnya 23 orang bersenjata tajam saat terjadi ketegangan dalam proses pengukuran Proyek Waduk Bener di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo. Pengukuran dilakukan oleh petugas Badan Pertanahan Nasional (BPN).

"Sebanyak 23 orang yang membawa senjata tajam tersebut kemudian dibawa ke Polsek Bener," kata Iqbal Alqudusy dalam siaran persnya di Semarang, dikutip Opsi, Selasa, 8 Februari 2022.

Menurut dia, saat pengukuran lahan oleh BPN sempat terjadi ketegangan antara warga yang mendukung maupun menolak proyek strategis nasional tersebut.

Iqbal mempersilakan warga yang kontra dengan proyek Bendungan Wadas, untuk menyalurkan aspirasinya ke Polres Purworejo.

"Pasti segera disalurkan dan ditindaklanjuti untuk cari solusinya," kata Iqbal. []

 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya