News Minggu, 18 Desember 2022 | 08:12

Dukung Polisi Siber Bawaslu, Jokowi: Faktor Kerawanan Pemilu Adalah Politik Identitas

Lihat Foto Dukung Polisi Siber Bawaslu, Jokowi: Faktor Kerawanan Pemilu Adalah Politik Identitas Presiden Joko Widodo atau Jokowi. (Foto: Istimewa)

Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendukung ide Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Subagja untuk memberlakukan polisi siber untuk mengawasi media sosial pada kontestasi Pemilu 2024 mendatang.

Jokowi menilai ide tersebut bagus dan penting untuk dieksekusi, mengingat jejaring media sosial kerap dimanfaatkan sebagai wadah penyebaran berita bohong, politik identitas, dan isu SARA pada setiap pelaksanaan pemilu.

"Saya senang tadi bahwa akan ada pengawasan medsos, ada polisi siber, di situ karena problemnya sering dimulai di medsos. Ngipas-ngipasi dimulai di situ, nanti lapangannya akan menjadi ramai dan panas karena kipasan di medsos," kata Jokowi dalam sambutannya pada acara Konsolidasi Nasional Bawaslu di Jakarta, Sabtu, 17 Desember 2022.

Menurut Kepala Negara, jagat media sosial sangat rawan menyebabkan gesekan, padahal fakta di lapangan, masyarakat lebih cerdas dalam menyikapi fenomena-fenomena yang terjadi dalam gelaran pemilu.

"Salah satu faktor kerawanan di pemilu-pemilu dan pilkada-pilkada itu adalah soal politik identitas, politik SARA, dan hoaks. Ini hati-hati mengenai ini," tuturnya.

Hanya saja, provokasi yang begitu masif di media sosial memicu gesekan sehingga menjadi konflik di dunia nyata. Lantas, dia mengingatkan agar potensi kerawanan ini diantisipasi.

"Di dalam dunia nyata tidak ada apa apa, dari mana ini kok ribut isunya, medsos pasti. Dan salah satu faktor kerawanan di pemilu dan pilkada soal politik identitas dan hoaks. Ini hati hati soal ini," ujarnya.

Bila jadi diterapkan, Bawaslu diminta untuk tegas dan tak pandang bulu dalam menindak perilaku-perilaku menyimpang di jaringan media sosial, karena bisa mengganggu stabilitas jalannya pesta politik tahun 2024.

Baca juga: Bawaslu: Safari Politik Anies Baswedan dapat Dipandang Sebagai Tindakan Kurang Etis

Baca juga: Wanti-wanti Politik Identitas Pilpres 2024, Jokowi: Berbahaya Bagi Negara!

"Kita ini beragam, agama suku, ras, beragam jadi hati hati kalau ada percikan kecil soal ini segera diperingatkan nggak usah ragu-ragu, panggil pasti grogi," Presiden Jokowi.

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya