Pilihan Selasa, 07 Mei 2024 | 18:05

Ekonomi Berbasis Rakyat, Menuju Sumba Tengah yang Berdaulat

Lihat Foto Ekonomi Berbasis Rakyat, Menuju Sumba Tengah yang Berdaulat Ir. Agustinus Umbu Sorung, Bakal Calon Wakil Bupati Periode 2024-2029, Anggota DPRD Kabupaten Sumba Tengah Periode 2019-2024. (Foto:Istimewa?

Oleh*: Ir. Agustinus Umbu Sorung, Bakal Calon Wakil Bupati Periode 2024-2029, Anggota DPRD Kabupaten Sumba Tengah Periode 2019-2024

Pembangunan suatu daerah perlu suatu kebijakan yang secara umum berpihak pada rakyat. Seperti yang termaktub dalam pancasila tentang kedaulatan Slsehingga menjadi sebuah ideologi nasional.

Menjadi idiologi nasional sebagai paradigma pembangunan sekaligus menjadi tolak ukur dalam mewujudkan pembangunan.

Kerangka berpikir ekonomi yang berdaulat mengarahkan pada cita-cita ekonomi bersama yaitu Sumba Tengah Maju dan Mandiri.

Ekonomi pada dasarnya merupakan salah satu bidang pembangunan yang secara konseptual sangat erat hubungannya dengan kemajuan suatu wilayah termasuk wilayah Sumba Tengah.

Lebih spesifik lagi Elekonomi langsung melekat pada hajat hidup manusia atau masyarakat.

2 Hal yang sangat penting dan perlu dipahami adalah Produksi dan Pendapatan, produksi tidak langsung pada Hasil, Tetapi Mulai Dari Hulu Sampai Hilir.

Berbicara produksi dan pendapatan sama dengan bicara tentang : Tanam, Pelihara, Petik atau Panen, Olah dan Jual dengan demikian perlu kita pertimbangkan masing-masing komponen untuk produksi. 

Perihal produksi dimaksud di atas tidak sebatas pangan tetapi juga produk perkebunan, kehutanan dan dalam arti luas juga termasuk perikanan dan peternakan.

Secara Khusus Untuk Kawasan Utara Bagian Tengah Yaitu Wilayah Kecamatan Umbu Ratu Nggay Tengah Sangat Cocok Untuk Pengembangan Tanaman Perkebunan , Kehutanan Dan Peternakan. 

Diperlukan Study Kelayakan Beberapa Jenis Tanaman Perkebunan, Kehutanan dan Pakan Ternak Menuju Pengembangan Peternakan Intensif Ke Depannya. 

Pengembangan Wilayah Utara Bagian Tengah Ini Diarahkan Menjadi Satu Kesatuan Dengan Kawasan Utara Secara Keseluruhan Untuk Mendukung Pemanfatan Pelabuhan Yang Selama Ini Belum Juga Dimanfaatkan. 

Kalaupun Dipaksa Pemanfatannya Hanya Sebatas Untuk Barang Masuk Sementara Barang Keluar Belum Tersedia. 

Inilah Yang Dikenal Dengan Cikal Bakal Terjadinya Neraca Perdagangan Timpang(Barang Masuk Lebih Besar Dari Barang Keluar)Artinya Uang Ke Luar Lebih Banyak Dari Pada Uang Masuk. 

Orientasi Pembangunan Ekonomi Daerah Harus Diarahkan Tidak Hanya Untuk Memenuhi Kebutuhan Lokal Tetapi Juga Untuk Perdagangan Antar Pulau Atau Dengan Perkataan Lain Produksi Untuk Pasar Luar Daerah.

Wilayah Sumba Tengah Pada Umumnya Merupakan Kawasan Yang strategis dan Luas.

Tanaman Holtikultura Serta Komoditi Pangan Rumahan Yang Mudah Dikelola Sangat Tepat Untuk Proses Ekonomi Berkelanjutan.

Memaksimalkan Sawah dan Kebun Yang Sudah Sejak Nenek Moyang Dulu Wariskan Perlu Ditingkatkan. Untuk Pengelolaannya Menuju Produktivitas Atau Hasil Per-Satuan Luas Lahan. 

Untuk Kepentingan Pengolahan Produk Yang Telah Dirintis Menghadirkan Industri Pengolahan Rumahan Untuk Beberapa Produk Rumahan Yang Menjadi Keunggulan DI Kawasan Tersebut.

Upaya Menghadirkan Pengolahan Untuk Kebutuhan Mendasar Bagi Masyarakat Sangat Diperlukan Sehingga Niat Produk Sumba Tengah Ke Luar Daerah Tidak Lagi Glondongan Tetapi Sudah Hasil Olahan.

Jika Kawasan Selatan Terbangun Sementara Kawasan Pemerintahan Di Tengah Berkembang Maka Dengan Percepatan Pembangunan Kawasan Utara Pada Akhirnya Akan Tampil Performa Sumba Tengah Yang Kotanya Melintang Dari Utara Ke Selatan Atau Sebaliknya. 

Oleh Sebab Itu Pembangunan Ekonomi Harus Menciptakan Kondisi Keadilan, Kesejahtraan dan Perdamaian Sehingga Kedaulatan Ekonomi Bagi Masyarakat Menjadi Kebutuhan Yang Mendasar Dalam Menciptakan Rancangan-Rancangan Strategis Kedepannya Untuk Mewujudkan Sumba Tengah Yang Maju dan Mandiri. [] (Selasa, 7 Mei 2024) 

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya