Jakarta - Pegiat media sosial Ferdinand Hutahaean tampak geram dengan Wakil Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin.
Ferdinand pun secara terang-terangan menantang Novel Bamukmin untuk berduel dengannya di atas ring.
Musababnya, Novel Bamukmin sebelumnya diketahui mewanti-wanti akan mengepung Balai Kota Jakarta yang sudah tidak lagi diisi oleh Anies Baswedan.
Mantan politisi Partai Demokrat itu pun merasa heran dengan sikap Novel yang seolah-olah paling berkuasa.
"Halahhhh cangkemmu cukkkk..!! Lu pikir lu siapa? Sudah sini duel sama gue di atas ring, jadi laki-laki sesungguhnya," kata dia dikutip dari akun Twitter @FerdinandHutah5, Jumat, 21 Oktober 2022. Ferdinand mengomentari berita online nasional.
Sebelumnya, Novel Bamukmin menilai dipilihnya Heru Budi Hartono sebagai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta menggantikan Anies Baswedan adalah murni karena pertimbangan politis untuk melayani rezim.
"Ditaruhnya Heru Budi Hartono jelas demi kepentingan politik rezim saat ini, untuk mempersiapkan suara Jakarta diarahkan kepada kekuatan oligarki karena Jakarta rawan untuk dikuasai oligarki seperti kawasan reklamasi" kata Novel dikutip dari Warta Ekonomi.
Ia menilai Heru Budi Hartono bukanlah sosok pilihan warga Jakarta, Novel menduga nantinya Heru akan mengutamakan kepentingan oligarki ketimbang rakyat Jakarta.
"Ditaruhnya Heru adalah arogansi rezim dan ini bukan pilihan warga Jakarta dan bisa dipastikan rakyat Jakarta akan menjadi nomor dua dibanding penduduk reklamasi," tambahnya.
Heru Budi Hartono dinilai Novel punya rekam jejak yang sama dengan gubernur sebelumnya, yakni Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Ia menilai Heru adalah copy paste-nya Ahok yang sama-sama terbelit kasus-kasus lama.
Tak tinggal diam, Novel mengancam akan melakukan perlawanan jika nantinya Heru kembali berulah sebagaimana di era Ahok, di mana selama ia memimpin Jakarta banyak kebijakannya yang bermasalah.
"Heru Budi Hartono punya rekam jejak ikut serta atas kejahatan ketika Ahok menjabat. Di antaranya kasus Sumber Waras, kasus tanah Cengkareng dll. Dan juga Heru diduga ikut serta atau sekurang-kurangnya terlibat dalam kasus markup harga pengadaan bus Transjakarta ketika era Jokowi," katanya.
"Kalau apa yang kami khawatirkan terjadi lagi maka kami dari Spirit 212 tidak akan segan-segan mengepung Balai Kota karena saya dkk ketika itu sudah jadi korbannya kezaliman Ahok sampai saya beserta 17 orang FPI ketika masuk penjara melawan kezaliman Ahok," ujar Novel Bamukmin lagi. []