Jakarta - Perusahaan teknologi informasi Samsung Electronics Indonesia meluncurkan seri terbaru Samsung Galaxy S22 Series dengan tiga tipe anyar yakni Galaxy S22 Reguler, Galaxy S22 Plus dan Galaxy S22 Ultra.
Trio ponsel flagship Samsung Galaxy S22 Series yang diluncurkan di pasar Indonesia pada awal Februari 2022 lalu ini, menggendong chipset termutakhir dan tercanggih besutan Qualcomm, yakni Snapdragon 8 Gen 1.
Smartphone Samsung Galaxy S22 Series sejatinya meluncur ke pasaran internasional dengan dua versi chipset, yaitu Exynos 2200 dan Snapdragon 8 Gen 1.
Pasar Indonesia, bersama mayoritas wilayah di Asia Tenggara, Amerika Utara, Amerika Selatan, Asia Timur, Oseania, Asia Barat, Timur Tengah, dan Afrika, mendapat unit Galaxy S22 Series dengan chipset Snapdragon.
Sementara Samsung Galaxy S22 Series dengan chipset Exynos 2200 dipasarkan di sejumlah negara di kawasan Asia Barat, Timur Tengah, dan Afrika.
Samsung Galaxy S22 5G. (Foto: dok. Samsung)
Corporate Vice President and Head of Technology Strategy Group, Samsung Electronics, Inkang Song, dalam keterangan tertulisnya mengatakan bahwa kehadiran chipset Snapdragon 8 Gen 1 yang tersemat di Galaxy S22 Series bakal membawa pengalaman premium kepada penggunanya di pasar Indonesia.
Sebagai chipset pertama besutan Qualcomm yang dibangun menggunakan arsitektur Armv9 terbaru dari Arm, Snapdragon 8 Gen 1 menjanjikan performa canggih sekaligus kencang.
Chipset ini juga menjadi chipset pertama Qualcomm yang dibangun dengan proses fabrikasi 4nm.
Mengutip informasi dari laman The Verge, chipset Snapdragon 8 Gen 1 menawarkan kinerja hingga 20 persen lebih baik dan efisiensi daya hingga 30 persen lebih baik dibandingkan generasi sebelumnya.
Kehadiran chipset Snapdragon 8 Gen 1 di seri terbaru Samsung Galaxy S22, kata Product Marketing Manager Mobile Experience Samsung Electronics Indonesia (SEIN), Verry Octavianus, merupakan jawaban dari keinginan konsumen selama ini yang menantikan Galaxy S series dengan chipset Snapdragon.
"Khusus kali ini kita menghadirkan (Galaxy S22 series) dengan Snapdragon 8 Gen 1, sehingga bisa memberikan dari segi inovasi, performa dan juga kamera lebih maksimal," kata Verry dalam sesi QnA bersama wartawan beberapa waktu lalu.
Hal tersebut senada dengan pernyataan Senior Manager, Business Development Qualcomm Indonesia, Dominikus Susanto, dalam keterangannya kepada awak media Asia Tenggara.
Dominikus mengatakan, Snapdragon 8 Gen 1 dengan berbagai fitur sehubungan kamera yang ditawarkannya, memungkinkan pengguna smartphone untuk mengambil gambar dengan kualitas yang lebih baik dari bila menggunakan SoC smartphone kebanyakan maupun sebelumnya, seperti hlanya Snapdragon 888/888+ yang merupakan flagship sebelumnya.
"Smartphone yang ditenagai oleh Snapdragon pada dasarnya adalah suatu kamera dengan kualitas profesional yang muat dimasukkan ke dalam kantong Anda. Snapdragon sarat dengan teknologi kamera dan AI yang terdepan. Setiap foto dan video akan memesona," tutur Dominikus.
Kedalaman bit yang lebih tinggi, kecepatan pemrosesan yang lebih tinggi, mode malam yang lebih baik, dan dukungan HDR (high dynamic range) pada resolusi video tertinggi, menjadi fitur andalan chipset Snapdragon 8 Gen 1 ini.
Adapun komponen yang paling menjadi bintang pada kemampuan Qualcomm Snapdragon 8 Gen 1 sehubungan kamera, bisa dibilang adalah ISP (image signal processor)-nya yang mengalami peningkatan signifikan dibandingkan Qualcomm Snapdragon 888.
Bila Qualcomm Snapdragon 888 hadir dengan triple ISP 14 bit, Qualcomm Snapdragon 8 Gen 1 hadir dengan triple ISP 18 bit. Tak hanya itu, ISP pada Qualcomm Snapdragon 8 Gen 1 juga bisa memproses dengan kecepatan sampai 3,2 gigapiksel per detik, sedangkan ISP pada Qualcomm Snapdragon 888 hanya sampai 2,7 gigapiksel per detik.
Sebenarnya terdapat satu lagi ISP pada Qualcomm Snapdragon 8 Gen 1. Namun ISP itu berlokasi di Sensing Hub dan ditujukan untuk kamera always-on.
Kamera always-on misalnya bisa dimanfaatkan untuk mendeteksi pengguna sehingga ketiga pengguna meninggalkan smartphone-nya, smartphone bisa otomatis terkunci.
Samsung Galaxy S22 5G. (Foto: dok. Samsung)
Hadirnya tiga ISP membuat Qualcomm Snapdragon 8 Gen 1 bisa mengambil gambar dari tiga kamera/sensor secara sekaligus seperti sebelumnya.
Kendati begitu, kedalaman warna per kanal yang 18 bit membuat Qualcomm Snapdragon 8 Gen 1 bisa menangkap warna dengan gradasi yang lebih halus dari Qualcomm Snapdragon 888; Qualcomm Snapdragon 8 Gen 1 bisa menangkap data yang berjumlah 4.096 kalinya Qualcomm Snapdragon 888.
Dengan kata lain, bila sensor kamera yang digunakan mendukung, Qualcomm Snapdragon 8 Gen 1 bisa menangkap warna yang lebih menyerupai aslinya.
Sementara kecepatan pemrosesan yang bisa lebih tinggi — sampai 3,2 gigapiksel per detik — memungkinkan Qualcomm Snapdragon 8 Gen 1 memproses data lebih cepat dari Qualcomm Snapdragon 888.
ISP dengan kecepatan pemrosesan 3,2 gigapiksel per detik itu misalnya membantu Snapdragon 8 Gen 1 untuk bisa mengambil gambar 36 MP @ 30 fps tanpa shutter lag dari tiga kamera secara sekaligus — masing-masing kamera 36 MP @ 30 fps.
Chipset Snapdragon 888 sendiri bisa melakukannya hanya sampai 28 MP. Begitu pula dengan gambar beresolusi yang lebih tinggi dari satu kamera; Qualcomm Snapdragon 8 Gen 1 bisa mengambil gambar 108 MP @ 30 fps tanpa shutter lag, sedangkan Qualcomm Snapdragon 888 bisa mengambil gambar hanya sampai 84 MP @ 30 fps tanpa shutter lag.
ISP pada Qualcomm Snapdragon 8 Gen 1 juga diklaim mendukung dynamic range yang lebih lebar.
Qualcomm mengeklaim Snapdragon 8 Gen 1 mendukung dynamic range yang lebih tinggi sebesar 4 stop dibandingkan sebelumnya.
Dynamic range yang lebih tinggi tersebut tentu membantu Qualcomm Snapdragon 8 Gen 1 untuk menangkap gambar dengan contrast tinggi secara lebih baik. Dengan kata lain, Qualcomm Snapdragon 8 Gen 1 memiliki kemampuan HDR yang lebih mumpuni dibanding sebelumnya.
Bersama sejumlah peningkatan lain, chipset Snapdragon 8 Gen 1 mampu menangkap sampai 30 gambar 18 bit untuk mode malamnya; lebih tinggi dari Qualcomm Snapdragon 888 yang hanya dapat menangkap sampai 6 gambar 14 bit untuk mode malamnya.
Hal ini membuat ponsel dengan chipset Snapdragon 8 Gen 1 bisa menawarkan gambar yang lebih baik pada mode malam alias bisa menawarkan gambar low light yang lebih baik. Kemampuan menangkap 30 gambar untuk mode malam yang dimaksud berkat yang disebut dengan Mega Multi-Frame Engine.
Smartphone Samsung Galaxy S22 Ultra 5G. (Foto: SEIN)
Adapun untuk HDR pada resolusi video tertinggi merujuk pada kemampuan Snapdragon 8 Gen 1 untuk mengambil video 8K dengan HDR.
Sebelumnya, chipset Snapdragon 888 memang sudah mendukung pengambilan video 8K, tetapi tidak dengan HDR.
Menariknya lagi, selain bisa mengambil video 8K HDR @ 30 fps, Chipset Snapdragon 8 Gen 1 juga bisa mengambil video 8K HDR dan foto 64 MP secara sekaligus.
Selain itu, chipset Snapdragon 8 Gen 1 meningkatkan pula kemampuan AI-nya. Salah satunya adalah AI (artificial intelligence) untuk pengenalan wajah.
Chipset Snapdragon 8 Gen 1 antara lain mendukung 300 titik facial landmark untuk pengenalan wajah, meningkat dari Qualcomm Snapdragon 888 yang 115 titik.
Baca juga: Kamera Samsung Galaxy S22 Plus 5G Bantu Pengguna Bikin Konten Epic di Malam Hari
Baca juga: Spesifikasi Smartphone Realme C35, Murah Meriah dengan Fitur Mumpuni
Titik yang lebih banyak tersebut diklaim membuat Snapdragon 8 Gen 1 bisa mengenali wajah dengan lebih baik, termasuk saat sebagian wajah tertutup seperti menggunakan masker. []