Medan - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, kembali memperlihatkan sikap tempramentalnya di depan khalayak ramai.
Kali ini, giliran pelatih biliar, Khoiruddin Aritonang yang dipermalukan karena dijewer, dikatakan sontoloyo dan diusir dari ruangan saat acara penyerahan bonus kepada 148 atlet PON XX Papua asal Sumut.
Dalam video yang beredar di grup WhatsApp, saat itu Edy Rahmayadi menyampaikan kata sambutan.
Disaat menyampaikan sambutan ini, Edy pun memberikan motivasi kepada para atlet dan pelatih yang akan menyongsong PON XXI digelar di Sumut dan Aceh.
Motivasi yang diberikan mantan Ketua Umum PSSI ini pun lantas disambut tepuk tangan dari atlet dan pelatih yang hadir saat itu.
Namun Edy justru melihat pelatih biliar Khoiruddin Aritonang alias Coki justru tidak bertepuk tangan.
Edy yang melihat itu langsung pitam dan memanggil Coki ke depan.
"Yang pakai kupluk itu siapa. Kenapa tak tepuk tangan," kata Edy.
"Atlet apa kau," kata Edy lagi yang langsung dijawab oleh Coki sebagai pelatih biliar.
"Pelatih gak tepuk tangan. Gak cocok pelatih ini. Berdiri yang benar kau. Sontoloyo kau. Udah pulang, tak usah dipanggil lagi. Kalau ngak suruh keluar. Tak usah di sini," kata Edy dengan nada tinggi sambil menjewer kuping Coki.
Coki yang merasa dipermalukan lalu meninggalkan ruangan yang dihadiri Edy Rahmayadi, sejumlah pejabat, pengurus KONI dan ratusan atlet serta pelatih lainnya.
Edy pun kemudian meminta KONI dan Dispora untuk mengevaluasi cabang olahraga biliar.
"Evaluasi, Kadispora, Ketua KONI, yang tak pantas, tak usah dipakai lagi," kata Edy lagi masih dengan nada tinggi.
Diketahui, sebanyak 148 atlet PON XX Papua asal Sumut, menerima bonus dari pemerintah provinsi dengan nilai total Rp 11,1 miliar.
Bonus tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Edy Rahmayadi di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Senin, 27 Desember 2021, disaksikan Wakil Gubernur Musa Rajekshah dan Ketua KONI, John Ismadi Lubis. []