Ungaran – Para guru diimbau dapat memanfaatkan platform merdeka mengajar, untuk meningkatkan mutu pembelajaran peserta didik. Sebab, kini sudah ada aplikasi yang disediakan Kemendikbudristek RI, yang berisi berbagai materi pembelajaran, untuk mempermudah guru mengajar sesuai kemampuan dan minat siswa.
Hal itu disampaikan Sekretaris Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Wartanto, usai melakukan audiensi dengan Bupati Semarang Ngesti Nugraha di ruang rapat bupati setempat, Senin 25 Juli 2022.
Menurutnya, kurikulum merdeka merupakan upaya pemerintah dalam memfasilitasi pemulihan pembelajaran. Sekolah tidak ditargetkan untuk melaksanakan kurikulum itu sesegera mungkin.
“Terpenting, (pengelola) sekolah melakukan refleksi kesiapan dan kondisi (apakah sudah saatnya) untuk melaksanakan kurikulum itu. Pemerintah daerah bertugas mendorong sekolah melakukannya,” katanya.
Dijelaskan lebih lanjut oleh Wartanto, substansi kurikulum merdeka adalah memberikan peluang kepada peserta didik untuk memilih pembelajaran sesuai bakat dan minat. Kemudian pihak sekolah memfasilitasi kebutuhan mereka. Materi pembelajaran yang diminta siswa, dapat dipenuhi guru pengajar dengan memanfaatkan materi di platform merdeka mengajar.
Wartanto juga memastikan tidak akan ada kendala penerapan kurikulum merdeka itu. Syaratnya, para guru rajin membuka dan mengunduh bahan ajar dari platform digital itu.
Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengatakan, Pemkab Semarang mendukung pelaksanaan kurikulum merdeka di sekolah. Kurikulum itu akan diterapkan secara bertahap, sesuai kemampuan dan kondisi sekolah.
“Dinas Pendidikan telah bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk dengan Balai Besar Peningkatan Mutu Pendidikan Jawa Tengah untuk menerapkan kurikulum itu. Namun dukungan dari kementerian tetap Kami butuhkan,” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Semarang, Sukaton Purtomo, menerangkan pada tahun ajaran baru 2022/2023, seluruh sekolah telah menerapkan kurikulum merdeka. Sekolah itu terdiri dari, 400 jenjang taman kanak-kanak (TK), 498 sekolah dasar (SD), dan 100 sekolah menengah pertama (SMP). []