Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin menganggap terpilihnya Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026 sebagai musibah besar di dalam negeri.
"Innalillahi wa innailaihi rojiun NU telah mendapat musibah yang besar, yaitu krisis kepemimpinan karena yang menjadi Ketum PBNU saat ini bisa dirasakan,” ujar Novel Bamukmin kepada wartawan di Jakarta, dikutip Opsi, Sabtu, 25 Desember 2021.
Novel menilai sosok Gus Yahya sangat jauh dari nilai-nilai Islam yang rahmatan Lil Alamin dan sangat berbahaya untuk ukhuwah islamiah.
“Karena (Gus Yahya) sangat kental dengan sarat paham sepilisnya yang sesat mengatasnamakan agama dan otomatis mengatasnamakan NU,” ujar Novel.
Padahal, Novel melihat masih banyak tokoh agama NU yang lurus dan istikamah. Namun, mereka mulai tergerus oleh kekuatan politik uang yang dimainkan para oknum NU.
“Ormas Islam (NU) ini dalam menentukan pimpinan diduga kuat bermain dengan sogok-menyogok dan diduga melibatkan aseng dan asing kafir,” kata Novel.
Novel pun yakin ke depannya Indonesia akan semakin dibuat gaduh dan terpecah belah demi kepentingan para pemodal.
“Untuk itu, umat Islam agar jeli mengambil langkah yang tepat dalam menentukan sikap keagamaannya jangan sampai mengikuti pemimpin yang sesat dan menyesatkan,” ucap Novel. []