Jakarta - Berdasarkan temuan Lembaga Survei Nasional (LSN), mayoritas publik tidak setuju dengan penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan Jokowi.
Survei dilakukan LSN pada 12-24 Februari 2022 di 34 provinsi di seluruh Indonesia.
Jumlah sampel dalam survei LSN sebesar 1.537 responden yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara rambang berjenjang (multi-stage random sampling).
Batas kesalahan (margin of error) +/- 2,5% dengan tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen.
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan responden dengan bantuan kuesioner.
“Sebanyak 68,1 persen responden menyatakan tidak setuju terhadap usulan penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi dengan alasan apapun,” kata Direktur Eksekutif LSN Gema Nusantara Bakry dalam rilis survei, Kamis, 3 Maret 2022.
Baca juga: Swing Voters Hampir 50 Persen, Erick Thohir Pun Berpeluang di Pilpres 2024
Disebutnya, hanya 20,5 persen responden yang mengaku setuju dan sebanyak 11,4 persen menjawab tidak tahu alias tidak dapat memberikan tanggapan.
Padahal dalam survei kepuasan kinerja pemerintahan Presiden Jokowi, mayoritas publik, yakni 70,4 persen menyatakan puas dan sangat puas.
Hanya 26,8 persen yang mengaku tidak atau kurang puas terhadap kinerja pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, dan 2,8 persen menjawab tidak tahu atau tidak bisa memberikan tanggapan.
“Dengan demikian, meskipun mayoritas publik mengaku puas terhadap kinerja pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, sebagian besar dari mereka menentang ide penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi sebagaimana disampaikan tokoh-tokoh partai politik dan segelintir tokoh nasional lainnya,” kata Gema. []