Cirebon - Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati melepas keberangkatan jemaah haji dari Kota Cirebon, Selasa 28 Juni 2022, di Makorem 063/Sunan Gunung Jati.
Sebelum pemberangkatan, 158 jemaah haji asal Kota Cirebon beserta 4 jemaah warga Kabupaten Cirebon mengikuti prosesi pelepasan di aula Makorem 063/SGJ. Pada prosesi itu, turut hadir unsur Forkopimda Kota Cirebon.
Dalam sambutannya, Eti Herawati mengatakan, keberangkatan ini patut disyukuri. Sebab pemberangkatan jemaah haji tahun sebelumnya dibatalkan dengan memprioritaskan keselamatan dan kesehatan seluruh jamaah akibat situasi pandemi Covid-19 yang belum kondusif.
“Tahun ini, Pemerintah Arab Saudi telah mengumumkan terbukanya kuota bagi calon jemaah haji Indonesia, sehingga patut disyukuri, diwujudkan dengan menjaga kesehatan serta beribadah dengan sebaik-baiknya,” ungkap Eti.
Eti juga mengimbau para jemaah haji untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan dan pola hidup sehat secara disiplin, agar keseluruhan rangkaian ibadah haji dapat ditunaikan dengan baik.
“Meski dinilai telah kondusif, Covid-19 masih ada dan keberadaannya sangat nyata. Mengingat banyak calon jemaah haji yang usianya sudah lanjut, maka akan sangat bijaksana untuk saling melindungi melalui penerapan protokol kesehatan yang ketat meskipun telah mendapatkan vaksinasi,” tuturnya.
Pihaknya berharap, jemaah haji untuk dapat mengondisikan diri, meningkatkan kesabaran dan menata niat tulus guna mendapatkan rida dari Allah SWT.
“Berupaya menjaga kesehatan dengan mengatur makan, minum dan istirahat yang cukup sehingga mampu menjalankan seluruh kewajiban, rukun, serta sunah ibadah haji,” katanya.
Baca juga:
Wapres Minta MUI Siapkan Fatwa Legalisasi Ganja Medis
Lima Kelurahan di Kota Cirebon Jadi Pilot Project Bersinar BNN
Selain itu, lanjut Eti, budaya tolong menolong dan saling menjaga di Tanah Suci. Kemudian memperluas ukhuwah islamiyah dengan sesama jemaah sebagai bentuk iman kepada Allah SWT.
“Hendaknya diwujudkan dengan senantiasa menjalin tali persaudaraan, terutama dengan sesama muslim,” katanya.
Selain itu, imbuh Eti, Tanah Suci merupakan tempat yang relatif asing dan berada jauh dari sanak famili, terjalinnya ukhuwah islamiyah antar jemaah hendaknya menjadi penolong dikala jauh dari keluarga.
“Sesama jemaah dalam rombongan adalah keluarga senasib dan sepenanggungan, sehingga hendaknya harus disadari untuk tidak memprioritaskan individualitas dan mengedepankan kepentingan bersama,” pintanya.
Eti mengimbau, untuk senantiasa disiplin mengatur waktu dan mengikuti arahan pembimbing dan petugas haji yang ditunjuk. Jadwal dan waktu yang telah ditentukan hendaknya diperhatikan dan diikuti dengan baik.
“Budayakan untuk selalu tepat waktu di manapun berada. Sehingga keseluruhan jemaah juga dapat tepat waktu dan tidak tertinggal dalam mengikuti jadwal,” imbaunya.
Pihaknya juga titip kepada seluruh jemaah haji untuk mendoakan Kota Cirebon, selain berdoa untuk diri dan keluarganya.
“Doakan agar kota tercinta senantiasa mendapatkan perlindungan dari Allah SWT dan terbebas dari bencana, serta mampu menghadapi berbagai tantangan di masa mendatang,” kata Eti.
Sementara itu, Kepala Kemenag Kota Cirebon, M Ahsan menyampaikan, jemaah haji dari Kota Cirebon tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 38/JKS.
“Pada kloter ini, juga terdiri dari jemaah haji dari daerah lain. Kabupaten Subang sebanyak 133 orang. Kemudian 4 jemaah dari Kabupaten Cirebon dan 109 jemaah haji dari Kabupaten Bandung,” katanya. []