Jakarta - Saat menyampaikan sambutan pada pengukuhan PBNU masa khidmat 2002-2027 di Balikpapan, Kalimantan Timur, Presiden Jokowi menyebut seorang warga nahdliyin, yakni Ainun Najib.
Pria warga NU ini saat ini bekerja di Singapura, memiliki kemampuan di bidang teknologi, di mana menurut Jokowi bisa ditarik ke Tanah Air. Jokowi menyebut Ainun Najib merupakan satu dari sekian banyak warga NU dengan SDM dan talenta unggul di era teknologi saat ini.
Jokowi mengingatkan, kekuatan NU luar biasa besar, sangat besar. Bukan hanya bisa berkontribusi untuk Indonesia, tetapi juga untuk dunia.
Dengan jumlah warga NU yang sangat besar, sekitar separuh lebih dari warga muslim Indonesia, serta dengan jaringan organisasi yang sangat lengkap yang tersebar di seluruh pelosok negeri dan luar negeri, NU merupakan potensi bangsa yang sangat besar.
Talenta-talenta muda hebat di NU juga semakin banyak jumlahnya yang tersebar dalam beragam profesi. Kontribusi NU yang paling utama adalah melalui peran besar para ulama besar yang menjadi sumber tuntunan umat.
Tapi semakin banyaknya warga nahdliyin yang cendikiawan, kaum profesional, wirausaha, dan para teknolog akan membuat NU semakin memberikan warna dalam dunia baru yang semakin berubah.
NU memiliki jaringan organisasi yang sangat luas. NU memiliki pengurus dan badan otonom (Banom) di seluruh provinsi, di seluruh kabupaten dan kota, bahkan di kecamatan dan kelurahan, serta desa.
"Di luar negeri pun, diaspora NU berkembang sangat pesat. Ini yang saya lihat. Dengan cabang istimewa telah tersebar di lebih dari 100 negara di dunia. Jika, jika jaringan ini digerakkan, dikonsolidasikan untuk menggulirkan agenda-agenda strategis nasional, ini akan menjadi kekuatan besar yang sangat potensial untuk mempercepat menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa dan kemanusiaan," kata Jokowi.
Baca juga: Nahdlatul Ulama Dorong Moderasi Agama, Toleransi, dan Kebangsaan
Semua potensi itu kata presiden perlu dijahit, perlu dirajut dalam rumah besar NU, sehingga NU bisa makin berperan dalam kemandirian dan kemajuan bangsa, semakin berperan dalam dunia yang penuh perubahan dan disrupsi, dalam dunia yang semakin diwarnai oleh ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dikatakannya, situasi dunia yang serba baru, menuntut hadirnya cara-cara baru yang kreatif. Perubahan yang cepat akibat revolusi industri dan juga pandemi, menuntut cara-cara baru yang inovatif. Modernisasi, digitalisasi, otomasi tak mungkin lagi bisa dihindari.
"Saya membayangkan beberapa waktu ke depan, NU memiliki database jemaah yang lengkap dan canggih dengan bantuan teknologi digital. Sangat mungkin. Memakai blockchain, memakai artificial intelligence, memakai machine learning dan lain-lain. Sangat memungkinkan karena NU memiliki SDM-SDM yang sangat baik dan mengerti mengenai ini," ujar Jokowi.
"Saya membayangkan NU mempunyai marketplace yang andal, tempat produsen dan konsumen NU bertransaksi secara praktis, dan memasukkan produk-produk unggulan warga NU dalam rantai pasok global. Ini juga sangat memungkinkan," imbuhnya.
Lebih jauh Presiden Jokowi menyebut, jika dalam waktu segera, NU mempunyai platform edutech yang juga mempunyai platform learning management system yang andal, yang memfasilitasi jutaan santri untuk mengaji dari semua kiai-kiai besar, ilmuwan, teknolog, dan entrepreneur dimanapun dan kapanpun secara mudah dan murah.
"Saya kenal satu orang, yang lain masih banyak lagi. Beliau ini kerja di Singapura, sudah lama, tujuh tahun yang lalu saya kenal. Ngerjain ini semuanya, apapun bisa. Namanya, masih muda sekali, namanya Mas Ainun Najib, NU. Tapi di sana gajinya sangat tinggi sekali. Jadi kalau diajak ke sini harus bisa menggaji lebih gede dari yang di Singapura. Ini tugasnya nanti Pak Kiai. Kalau beliau yang ngendika, digaji berapapun bismillah pasti mau," ungkap Presiden.
Profil
Data diperoleh dari wikipedia, Ainun Najib dikenal sebagai praktisi teknologi informasi asal Gresik, Jawa Timur.
Dia kini berdomisili di Singapura. Sosok ini dikenal sebagai penggagas situs KawalPemilu.org.
Ainun Najib kelahiran 20 Oktober 1985 di Balongpanggang. Dan mengecap pendidikan di Universitas Teknologi Nanyang.[]