Hukum Minggu, 06 Maret 2022 | 19:03

Kantongi Identitas Pelaku, Polda Sumut Buru Penganiaya Wartawan Madina

Lihat Foto Kantongi Identitas Pelaku, Polda Sumut Buru Penganiaya Wartawan Madina Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi. (Foto: Ist)
Editor: Tigor Munte

Medan - Polres Madina diback up Jatanras Ditreskrimum Polda Sumut tengah memburu pelaku penganiayaan terhadap Jeffry Barata Lubis, wartawan yang dianiaya di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatra Utara.

"Dalam kasus penganiayaan terhadap wartawan, Polres Madina dan Jatanras Polda Sumut sudah meminta keterangan korban dan beberapa saksi lainnya" kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi, Sabtu, 5 Maret 2022.

Hadi menegaskan, Polda Sumut mengutuk keras aksi penganiayaan dan main hakim sendiri terhadap wartawan yang dilakukan oknum-oknum tidak bertanggung jawab.

"Identitas para pelaku sudah kami kantongi. Percayakan kasusnya kepada kami. Secepatnya akan ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku," tegasnya.

Diketahui, Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Madina Jeffry Barata Lubis, diduga dianiaya oleh sekelompok orang dari salah satu organisasi masyarakat.

Baca juga: Pekerja Media Satu Suara, Tuntaskan Kasus Penganiayaan Wartawan Madina

Penganiayaan itu disinyalir suruhan dari penambang emas ilegal yang tak terima dengan pemberitaan yang menyoroti status tersangka yang ditangani Polda Sumut.

Kejadian terjadi Sabtu, 5 Maret 2022 sekira pukul 20.30 WIB, di Lopo Mandailing Coffee SPBU Aek Galoga, Madina. 

Akibat penganiayaan tersebut, Jeffry mengalami luka memar di bagian wajah sebelah kanan. Dan peristiwa ini pun telah ditangani Polres Madina.

Kekerasan yang menimpa Jeffry ini diduga terkait dengan pemberitaannya yang membuat salah satu ketua OKP di Kabupaten Madina tersebut gerah, karena merupakan tersangka pada kasus itu.

"Pagi tadi dengan menggunakan nomor telepon rekan saya, Ketua OKP tersebut meminta saya agar berbincang-bincang dengan orang suruhannya," jelasnya.

Jelas Jeffry, Ketua OKP itu meminta waktunya untuk bertemu dengan orang suruhannya. Ia sendiri tidak mengerti maksud dan tujuan dari pertemuan itu.

Namun setiba di lokasi yang dimaksud, terangnya, seseorang yang merupakan anggota Ketua OKP itu langsung melakukan penyerangan dan melakukan pengeroyokan.[]

Berita Terkait

Berita terbaru lainnya