Jakarta - Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center yang juga mantan teroris Ken Setiawan mengomentari pembubaran perayaan natal oleh warga di Lampung.
Ia mengatakan masalah seperti ini sudah sering terjadi, bahkan yang konflik se-agama pun tidak jarang terjadi.
"Jangankan yang beda agama, masyarakat yang se-agama juga sering terjadi konflik hanya karena fanatisme beragama dan berbeda pemahaman,"ujar Ken Setiawan, Jumat 31 Desember 2021.
"Seperti saling membidahkan dan saling mengkafirkan masih banyak di Lampung," sambungnya.
Ken meminta aparat khusunya Kantor Urusan Agama (KUA) untuk menjadi penengah jika konflik agama terjadi.
"KUA jangan hanya menjadi pencatatan akad nikah saja," katanya.
Menurut Ken, keberadaan KUA masih belum terasa keberadaannya di masyarakat. Ia menganggap KUA harus turun tangan dalam menyelesaikan tiap konflik agama di masyarakat.
"Saya kira di setiap desa atau kelurahan itu ada yang namanya penyuluh agama dari KUA, tetapi sampai saat ini keberadaan mereka masih banyak masyarakat yang belum merasakan, terutama bila terjadi konflik antar agama di masyakarat," pungkas Ken.